Bahan Belajar Kristen Online dapatkan di:live.sabda.org

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU

Penggunaan Partikel

Penulis : Anton M. Moeliono

Partikel adalah kata tugas yang dilekatkan pada kata yang mendahuluinya. Ada empat partikel, yakni sebagai berikut:

1. PARTIKEL -KAH
Kadang-kadang bersifat manasuka dan kadang-kadang bersifat wajib, bergantung pada macam kalimatnya. Kaidah pemakaiannya:

  1. Membentuk kalimat tanya.
    Contoh:
    - Diakah yang akan datang?
    (Bandingkan: Dia yang akan datang.)
    - Hari inikah pekerjaan itu harus selesai?
    (Bandingkan: Hari ini pekerjaan itu harus selesai.)

  2. Jika dalam kalimat tanya sudah ada kata tanya, seperti apa, di mana, bagaimana, maka -kah bersifat manasuka. Pemakaian -kah menjadikan kalimatnya lebih formal dan sedikit lebih halus.
    Contoh:
    - Apa(kah) ayahmu sudah datang?
    - Bagaimana(kah) penyelesaian soal ini jadinya?
    - Ke mana(kah) anak-anak pergi?

  3. Jika dalam kalimat tidak ada kata tanya, maka -kah akan memperjelas bahwa kalimat itu adalah kalimat tanya. Kadang-kadang urutan katanya dibalik. Tanpa -kah, arti kalimatnya bergantungpada cara kita mengucapkannya -- dapat berupa kalimat berita atau kalimat tanya.
    Contoh:
    - Dia akan datangkah nanti malam?
    - Haruskah aku yang mulai dahulu?
    - Tidak dapatkah dia mengurusi soal sekecil itu?

2. PARTIKEL -LAH
Dipakai dalam kalimat perintah atau kalimat berita. Kaidah pemakaiannya:

  1. Dalam kalimat perintah, -lah dipakai untuk sedikit menghaluskan nada perintahnya.
    Contoh:
    - Pergilah sekarang, sebelum hujan turun.
    - Bawalah mobil ini ke bengkel besok pagi.
    - Kalau Anda mau, ambillah satu atau dua buah.

  2. Dalam kalimat berita, -lah dipakai untuk memberikan tegasan yang sedikit keras.
    Contoh:
    - Dari ceritamu, jelaslah kamu yang salah.
    - Ambil berapa sajalah yang Saudara perlukan.
    - Cara seperti itu tidaklah pantas.
    - Dialah yang menggugat soal itu.

3. PARTIKEL -PUN
Hanya dipakai dalam kalimat berita. Kaidah pemakaiannya:

  1. Pun dipakai untuk mengeraskan arti kata yang diiringinya. Dalam tulisan, pun dipisahkan dari kata depannya.
    Contoh:
    - Mereka pun akhirnya setuju dengan usulan kami.
    - Yang tidak perlu pun dibelinya juga.
    - Siapa pun yang tidak setuju pasti akan diawasi.
    Perlu diperhatikan bahwa partikel pun pada konjungsi ditulis serangkai. Jadi, ejaannya walaupun, meskipun, kendatipun, adapun, sekalipun, biarpun, dan sungguhpun.

  2. Dengan arti yang sama seperti di atas, pun sering dipakai bersama -lah.
    Contoh:
    - Tidak lama kemudian hujan pun turunlah dengan derasanya.
    - Para demonstran itu pun berbarislah dengan teratur.
    - Para anggota yang menolak pun mulailah berpikir-pikir lagi.

4. PARTIKEL -TAH
Dipakai dalam kalimat tanya, tetapi si penanya sebenarnya tidak mengharapkan jawaban. Ia seolah-olah hanya bertanya-tanya pada diri sendiri tentang hal yang dikemukakannya. Partikel -tah itu banyak dipakai dalam sastra lama, tetapi tidak banyak dipakai lagi sekarang.
Contoh:

  1. Apatah artinya hidup ini tanpa engkau?
  2. Siapatah gerangan orangnya yang mau menolongku?

Bahan dikutip dari sumber:
Judul Buku: Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
Penulis : Anton M. Moeliono
Penerbit : Balai Pustaka, Jakarta, 1998
Halaman : 247 - 249

Komentar