Bahan Belajar Kristen Online dapatkan di:live.sabda.org

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU

Artikel

Berikut adalah Daftar Judul Artikel.

Diringkas oleh: Dian Pradana

Sebelum menulis, seorang penulis dihadapkan dengan banyak peringatan yang mengharuskannya untuk merangkai kalimatnya dengan baik; tidak melebar ke mana-mana. Namun, seorang penulis mungkin akan bertanya, "Jika saya menghapus semua yang menurut Anda kacau, dan jika saya menggunduli setiap kalimat sampai kepada intinya saja, apa yang tersisa untukku?"

Gaya menulis dapat dibagi-bagi berdasarkan beberapa acuan titik tolak.

SERIUS VS KOCAK

Serius atau kocak di sini bisa bermakna baik integral (keseluruhan atau menyeluruh) maupun parsial (sebagian-sebagian atau per bagian). Anda pernah membaca "Don Quixote" karangan Miguel de Cervantes? ini adalah cerita klasik tentang kisah kocak. Sepanjang cerita berbagai pengalaman dan petualangan tokohnya membuat pembaca geli. Don Quixote digambarkan membayangkan dirinya sebagai seorang ksatria, padahal kenyataannya ia tak lebih dari seorang kakek peot. Ia pun memilih seorang wanita desa berwajah buruk serta gembrot sebagai kekasih khayalan yang perlu dibelanya mati-matian.

Hampir setiap akhir pekan penulis menyimak acara di sebuah saluran televisi swasta. Dengan penuh rasa percaya diri, seorang pembawa acara tampil seraya mengucapkan kalimat: "Hadirin di studio dan segenap pemirsa di rumah, pada malam yang berbahagia ini kita akan menyaksikan penampilan ...." Pada acara lain, penulis menemukan kalimat serupa, yakni: "Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menemani pemirsa di rumah 1/2 jam ke depan ...." Sekilas, frasa "malam yang berbahagia" dan "kesempatan yang berbahagia" pada kedua kalimat di atas terkesan baik-baik saja alias tak bermasalah. Namun, jika sedikit jeli, kita akan menemukan ketidaklogisan dari kedua frasa tersebut.

Sasaran kita adalah bagaimana membuat unsur-unsur tulisan itu menjadi efektif. Kalau unsur-unsur tulisan itu efektif, maka dengan sendirinya tulisan itu menjadi efektif. Hal-hal yang harus diperhatikan mencakup kata yang efektif, kalimat yang efektif, dan alinea yang efektif. Mari kita bahas satu per satu unsur tersebut.

Banyak orang berasumsi bahwa hanya dengan mengambil pulpen, penulis sejati mampu mengalirkan kata-kata dari awal sampai akhir. Seorang penulis sejati mengerti bahwa ada proses di dalam menulis. Jika Anda memerhatikan enam prinsip dalam menulis di bawah ini, maka Anda akan dapat menulis dengan mudah.

Diringkas oleh: Yohanna Prita Amelia

Selain dikenal sebagai seorang pengkhotbah yang berpengaruh, Charles Spurgeon juga dikenal sebagai seorang penulis. Karya-karyanya diketahui memiliki kedalaman makna yang luar biasa. Kedalaman setiap tulisannya membuat beberapa tulisannya tidak dapat dibaca begitu saja. Pembaca harus benar-benar membaca tulisannya dengan hati untuk melihat betapa dalamnya pesan yang ingin ia sampaikan melalui setiap tulisannya.

"Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: 'Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.'" (Habakuk 2:2)

Ibarat sebuah khotbah, sebuah tulisan/artikel sebenarnya memiliki komponen yang hampir sama. Artinya, khotbah maupun artikel memunyai tiga komponen, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Dalam mengomunikasikannya, khotbah maupun artikel tulisan menggunakan bahasa. Kedua-duanya menekankan komunikasi, komunikasi yang mudah dipahami.

Apa itu Tulisan Bagus?

"Tulisan yang bagus itu isinya menggugah dan dapat memberi inspirasi positif kepada pembacanya."

Sebuah tulisan, baik dalam bentuk panjang maupun pendek, disebut bagus apabila memenuhi sejumlah kriteria tertentu. Kriteria ini bisa sangat beragam karena dipengaruhi subjektivitas dan berbagai kepentingan serta tergantung pada zaman.

Masalah kebahasaan tidak terlepas dari kehidupan masyarakat penuturnya. Dalam hubungan dengan kehidupan masyarakat bahasa Indonesia, telah terjadi berbagai perubahan, terutama yang berkaitan dengan tatanan kehidupan dunia dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. Kondisi itu telah menempatkan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, pada posisi strategis yang memungkinkan bahasa itu memasuki berbagai sendi kehidupan bangsa dan memengaruhi perkembangan bahasa Indonesia.

Lukas 1:57-80

Bagi sanak keluarga Zakharia dan Elisabet, jelas karena kelahiran anak bagi pasangan tersebut yang menunjukkan rahmat Tuhan yang besar kepada mereka (ayat 57-58). Namun, alasan mereka tidak hanya itu. Zakharia dan Elisabet punya alasan yang lebih besar lagi. Alasan dari sukacita dan pujian itulah yang telah menyebabkan mereka melakukan dan mengalami hal-hal yang membuat para sanak keluarganya heran (ayat 62), dan banyak orang geger (ayat 65).

Apabila draf tulisan Anda terlihat kaku dan kurang baik, hal itu bisa diperbaiki dengan suntingan yang baik. Karena menyewa seorang editor tidaklah selalu dimungkinkan, sering kali Anda mendapat "kesempatan" untuk menyuntingnya sendiri. Setiap kali Anda bergulat dengan ide-ide, frasa, dan kata-kata sifat untuk menaruh gambaran yang Anda maksud ke dalam pikiran pembaca, Anda akan menghargai bahwa menulis adalah hal yang sulit.

Bergandengan dan Saling Pukul

"Ia berjalan bergandengan tangan." Mengapa tidak ditulis: "Mereka berjalan bergandengan tangan?" Benar, jika ditulis, "Ia bergandengan tangan dengan pacarnya."

Bagaimana penulis mengembangkan ide untuk menulis? Penulis menggunakan banyak cara, dan saya berani bertaruh bahwa sebagian besar cara-cara tersebut melibatkan menulis itu sendiri. Bayangkan seorang komposer yang hendak mengarang sebuah lagu dengan memainkan not-not keyboard. Bayangkan seorang pemahat membuat ide untuk sebuah patung dengan membentuk-bentuk ulang sebongkah tanah liat. Bayangkan seorang penjahit selimut yang hendak membuat pola motif selimut dengan merancang dan merancang kembali beragam kain. Semua usaha kreatif melalui beberapa tahap awal di mana pencipta menghasilkan ide-ide, menghapus beberapa ide, dan bermain-main dengan ide yang merebut imajinasi atau yang cocok. Setiap pencipta mengembangkan ide dengan tenggelam dan memikirkan sesuatu dalam media tertentu. Demikian juga dengan menulis. Dalam dunia kepenulisan, tahapan awal pengembangan ide itu disebut "pratulis".

Pemberitaan itulah kekuatan Allah (1 Korintus 1:18). Lakukanlah pekerjaan pemberitaan Injil (2 Timotius 4:5).

  1. Dalam PL

    Siapakah yang Memberitakan?

    • Allah memberitakan kesejahteraan (Kejadian 41:16)
    • Para nabi
    • Raja
    • Hakim-hakim

Oleh: indonesiasaram

Ayat Alkitab yang boleh dibilang mencegah kawin-cerai dalam kehidupan orang Kristen ialah Matius 19:6 (lihat juga Markus 10:9). Ayat tersebut berbunyi sebagai berikut.

Shalom,

Tidak ada gading yang tidak retak, demikian pula tidak ada tulisan yang sempurna dalam sekali menulis, sehebat apa pun sang penulisnya. Oleh karena itu, dalam dunia kepenulisan sangat ditekankan prinsip untuk terus menyunting tulisan yang kita buat sampai benar-benar sempurna. Kerajinan dan ketekunan seorang penulis dalam menyunting tulisannya akan menghasilkan sebuah tulisan yang efektif, yang merupakan syarat agar pesan yang ingin disampaikan penulis dapat benar-benar ditangkap oleh pembaca. Bagaimana seorang penulis dapat menyunting tulisannya agar menjadi sebuah tulisan yang efektif?

Kami mengajak Sahabat Penulis menyimak artikel dan tips yang ada situs Pelitaku ini. Anda dapat menggali berbagai bahan seputar kepenulisan dalam menu Topik, dan silakan Anda memilih topik-topik yang Anda butuhkan agar tulisan Anda dapat semakin efektif lagi. Bergabunglah pula dalam forum diskusi para penulis Kristen di situs ini dan mari diskusikan bagaiamana kita dapat membuat tulisan yang lebih efektif lagi.

Selamat bergabung!

Ditulis oleh: Puji Arya Yanti

Menulis adalah menjual ide. Maksudnya, ketika menulis seorang penulis sedang memaparkan idenya kepada pembaca dengan tujuan agar setiap pembaca dapat menangkap, menerima, tertarik, dan mengaplikasikan hal-hal yang menjadi buah pikiran penulis tersebut.

Bagi penulis, "ide" adalah makhluk yang menggemaskan. Kedatangannya tak dapat dijadwal tepat waktu, mirip sekali dengan pelayanan kereta api di Indonesia. Ketika kita sangat membutuhkan, dia malah jual mahal, bersembunyi entah di mana. Ketika kita sedang tidak siap menulis, dia malah menari-nari menggoda otak kita.

Tampaknya mudah saja membayangkan -- apabila Anda sudah selesai mengikuti beberapa kursus jurnalistik atau sudah tamat dari sekolah jurnalistik -- lantas sekarang Anda sudah menjadi seorang jurnalis yang tangguh. Seperti seorang kawan yang pernah berkata, "Selalu kurindukan menjadi seorang penulis. Dan hari ini saya sudah menjadi penulis."

Saya sangsi jika tidak ada seorang jurnalis pun yang tidak tergoda pikiran seperti ini, suatu ketika dalam hidupnya. "Kawan saya benar-benar telah menjadi seorang wartawan. Saya tahu semua tentang dunia itu."

"Orang sering tidak paham tentang kesaktian yang terkandung dalam bahasa. Bahasa merupakan satu perkara dengan dunia pemikiran dan cita rasa. Kalau orang itu kacau pikirannya, bahasanya juga kacau. Bahasa dan hidup, dunia pemikiran dan dunia rasa itu satu. Nah, kita bisa saksikan karena pendidikan bahasa dalam sistem pendidikan sekarang ini kurang, maka cara mereka berpikir juga kacau. Caranya menghayati, merasakan juga ikut kacau."

Ditulis oleh: Puji Arya Yanti

Menulis itu mudah. Apakah Anda memercayainya? Beberapa orang menganggap menulis itu sulit dan untuk melakukannya diperlukan bakat khusus. Sebenarnya tidak! Menulis itu adalah hal yang mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Hanya saja, untuk dapat terus mengembangkan kemampuan menulis, seseorang harus memiliki kemauan dan praktik menulis itu sendiri. Tanpa kemauan dan disiplin yang kuat untuk terus berlatih, tentunya Anda tidak dapat menaklukkan hambatan-hambatan yang kerap muncul dalam menulis.

Pada suatu waktu, sebagian besar penulis akan bermasalah dengan rintangan yang biasanya akan dihadapi oleh seorang penulis, misalnya rasa takut, cemas, perubahan hidup, akhir suatu proyek, awal proyek, atau apa pun yang kelihatannya menimbulkan rasa takut dan frustrasi. Untunglah ada solusi yang banyak pula untuk mengatasi banyak rintangan yang mungkin dialami penulis. Hal-hal di bawah ini hanyalah suatu saran, tapi mencoba sesuatu yang baru merupakan langkah awal untuk Anda dapat menulis lagi.

Menulis adalah salah satu kegiatan yang sangat menakjubkan. Dengan menulis, kita bisa menuangkan ide atau gagasan yang ada di pikiran kita, menuangkan isi hati kita melalui bahasa tulisan sehingga dapat dibaca dan dipahami orang lain. Dengan menulis, kita bisa mentransfer pengetahuan dan hasil pembelajaran kita kepada orang lain sehingga bermanfaat bagi sesama musafir kehidupan. Menulis juga merupakan media aktualisasi diri.

Setiap pekerjaan yang dilakukan memunyai hambatannya masing-masing. Demikian halnya dalam dunia tulis-menulis, penulis juga dipastikan akan menemui hambatan dalam melakukan aktivitasnya. Hambatan apa saja yang akan ditemui oleh seorang penulis? Temukan jawabannya dalam sajian kolom Artikel kali ini.

Alasan utama mengapa banyak orang teknis -- sehebat apa pun ia dalam hal teknis -- mengalami kesulitan dalam menulis adalah karena mereka tidak tahu bagaimana mulai menulis. Mereka duduk di depan mesin ketik atau dengan bolpoin di tangan mereka dan berharap dapat mengisi kertas kosong dengan tulisan; mereka tidak tahu bahwa keterampilan dalam menulis, seperti halnya keterampilan teknis lain, membutuhkan pendekatan yang sistematis.

Ditulis oleh: Puji Arya Yanti

Seperti halnya proses produksi lainnya, menulis juga memerlukan teknik tertentu. Sehingga dapat menghasilkan tulisan yang baik, bermanfaat, dan enak dibaca.

Teknik menulis jenis tulisan yang satu dengan lainnya itu berbeda. Berikut teknik menulis secara umum yang dapat dipakai untuk membuat sebuah tulisan.

Celakanya, salah kaprah itu disebarkan setiap hari oleh para pejabat, koran, majalah/tabloid, radio, dan televisi.

Seorang editor penerbit menyatakan kebenarannya di sebuah milis bahasa perihal kata "bergeming". Pada mulanya, editor itu mengira "bergeming" bermakna "bergerak" dan "tak bergeming" bermakna "tak bergerak". Ketika si editor membuka kamus, kagetlah dia. Menurut kamus, bergeming berarti "tak bergerak; diam saja". Sementara itu, kata si editor, ada penulis yang bersikeras agar bentuk "tak bergeming" dibiarkan saja karena sudah lazim. Si editor kemudian bertanya, apakah salah kaprah semacam itu dibiarkan atau dikoreksi?

Ya, benar! Menulis memang memerlukan teknik khusus supaya dapat menghasilkan tulisan yang masuk dalam kriteria tulisan yang baik. Setiap tulisan memunyai teknik tersendiri, tergantung dari jenis tulisan yang ingin dibuat oleh penulis. Banyaknya jenis tulisan yang ada, tidak memungkinkan Redaksi untuk menyajikan semuanya dalam sebuah edisi.

Penulis atau pengarang yang ingin berekspresi melalui tulisannya, tentu tidak begitu saja menulis dengan sekehendak hatinya. Ia memunyai gagasan atau pemikiran yang ingin disampaikan kepada orang lain. Tentu ia juga harus lebih dahulu berpikir apakah orang lain dapat begitu saja memahami apa yang disampaikannya dalam tulisan itu? Sebab apabila cara penyampaiannya salah atau keliru, pembaca tidak akan memahaminya. Bisa jadi salah tafsir. Mungkin saja akan ada pembaca yang protes, bahkan membantah pendapatnya.

Setiap orang memiliki selera sendiri-sendiri dalam menilai sebuah tulisan. Akan tetapi, hendaknya kita berkiblat kepada pendapat orang yang dinilai berkompeten menelaah karya tulis sesuai dengan pendidikan dan reputasinya. Tulisan yang bagus juga seharusnya bebas dari "pesan sponsor" yang lazimnya adalah penguasa. Dan akhirnya, nilai suatu tulisan pun ditentukan oleh budaya dan pola pikir masyarakat pada zamannya.

Berikut ini adalah lima panduan dalam menulis sebuah karya tulis yang efektif. Semua karya tulis pada akhirnya akan dinilai berdasarkan kriteria-kriteria yang terkandung dalam tips-tips berikut.

Suatu ketika di sebuah sekolah, seorang kepala sekolah dipusingkan oleh sebuah masalah. Satu orang tua siswa mengadu kepadanya tentang wali kelas anaknya. Dia merasa tersinggung oleh ucapan wali kelas itu. Kemudian kepala sekolah memanggil si wali kelas yang kebetulan guru bahasa Indonesia. Kepala sekolah merasa heran mengapa seorang guru bahasa Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa yang baik sehingga membuat lawan bicaranya tersinggung. Dia berniat mempertemukan wali kelas dan orang tua murid itu.

Masih bingung dalam menggunakan tanda petik ("...") maupun tanda petik tunggal (`...`). Penjelasan di bawah ini semoga menjawab kebingungan Anda selama ini.

  1. Tanda petik ("...")

    1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Misalnya:

      "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"

Mungkin setelah difilmkan, tidak ada lagi orang yang tidak mengenal epik paling populer abad ini, "The Lord of the Rings". Kisah yang mengambil latar masa prasejarah dan menggambarkan dunia mungil orang-orang Hobbit dalam realitas manusia ini, bahkan kepopulerannya hampir mengalahkan novel anak-anak terlaris abad ini, Harry Potter.

Ditulis oleh: Puji Arya Yanti

Mengenali pembaca ikut menentukan apakah nantinya tulisan Anda akan dibaca orang atau tidak. Setelah mengenali pembaca, penulis juga perlu menentukan isi, cara mengemas, dan cara menyampaikan pesan dalam tulisannya. Berikut ini langkah-langkah untuk mengenali pembaca sebelum Anda menulis.

  1. Siapakah pembaca tulisan Anda?

Jika Anda ingin pembaca Anda merasakan apa yang Anda rasakan, atau memercayai apa yang Anda percayai, Anda harus menjalin sebuah hubungan dengan mereka. Untuk mengembangkan hubungan semacam itu, cari tahulah kesamaan yang Anda dan pembaca Anda miliki: asumsi, sudut pandang, pengalaman, pengetahuan, dan latar belakang. Anda kemudian dapat menggunakan kesamaan itu sebagai jembatan menuju pengalaman atau pemikiran yang tidak Anda ungkapkan.

Ditulis oleh: Judy Reeves

Gertrude Stein menulis, "Menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis." (Dia juga menulis, "Mawar adalah mawar adalah mawar adalah mawar"). Maksud perkataannya itu tidak lain adalah bahwa menulis itu ya soal menulis, dari awal sampai akhir. Bahwa menulis adalah menulis. Pokoknya menulis. Bagaimana mulai menulis? Menulis. Bagaimana untuk dapat terus menulis? Ya terus menulis.

Latihan menulis adalah cara yang sangat bagus untuk meningkatkan keterampilan menulis dan melahirkan ide-ide baru untuk karya tulisan yang akan datang. Latihan itu juga dapat memberi Anda sebuah pandangan baru akan proyek tulisan yang kini sedang Anda geluti. Salah satu manfaat melakukan latihan menulis secara pribadi adalah Anda dapat membebaskan diri Anda dari rasa takut dan perfeksionisme. Untuk menjadi penulis, adalah penting untuk sesekali menulis tanpa beban memenuhi standar publikasi. Jangan takut tidak sempurna. Itulah gunanya latihan.

Mungkin salah satu informasi yang paling banyak menghadirkan kesalahan ejaan adalah undangan. Kalau Anda melihat undangan-undangan rapat gereja, undangan pernikahan, undangan sunatan, dan lain-lain, kasus-kasus penulisan tanda baca menjadi sesuatu yang banyak dijumpai. Sebut saja, misalnya, penggunaan titik dua (:). Tak jarang ditemukan penulisan yang sebagai berikut.

Pengantar

Apakah Anda suka menulis? Pernahkah Anda berpikir untuk menulis bagi orang lain atau perusahaan? Ada banyak peluang untuk menulis jika Anda berpikir seperti itu. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda menemukan peluang itu.

Langkah Pertama

Apa yang ingin Anda tulis; artikel, makalah, jurnal, atau buku? Tergantung dari apa yang ingin Anda tulis, Anda dapat menemukan banyak peluang di banyak tempat yang berbeda.

Langkah Kedua

Ditulis oleh: Richard Schneider

Saya sedang menulis buku, tetapi saya menemui kesulitan pada bagian akhir. Sulit untuk menyelesaikan puncaknya. Jika telepon tidak berdering atau sekiranya rumput tidak perlu dipangkas, saya sudah mencampakkan mesin ketik dan mulai tenggelam dalam muram durja, saya mengharapkan telepon berdering agar saya dapat melepaskan diri dari tugas akhir yang membosankan ini.

Ditulis oleh: Puji Arya Yanti

Ada sebuah ungkapan, "kesempatan tidak datang dua kali". Hal ini menunjukkan bahwa kesempatan itu sangat berharga dan ketika hal itu datang, kita harus meresponsnya dengan baik. Jika tidak, kesempatan itu dapat hilang begitu saja. Demikian halnya dalam dunia tulis-menulis. Selalu ada kesempatan menulis bagi setiap orang, akan tetapi masih ada beberapa orang yang mungkin sulit melihat atau menemukan kesempatan itu.

Jika bahasa sudah baku atau standar, baik yang ditetapkan secara resmi lewat surat putusan pejabat pemerintah atau maklumat, maupun yang diterima berdasarkan kesepakatan umum dan yang wujudnya dapat kita saksikan pada praktik pengajaran bahasa kepada khalayak, maka dapat dengan lebih mudah dibuat pembedaan antara bahasa yang benar dengan yang tidak. Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau yang dianggap baku itulah yang merupakan bahasa yang benar.

Oleh: Sue Fagalde Lick

Apakah Anda Sudah Memiliki Blog?

Oleh: Matt Kinsman

Tampaknya, tidak ada pekerjaan yang lebih kompleks dalam dunia majalah daripada pekerjaan sebagai editor. Editor bertanggung jawab dalam banyak hal: dari pengembangan situs, perencanaan konferensi, sampai menjadi wakil dari majalah pada pidato-pidato -- semua itu dilakukan untuk menerbitkan majalah mereka dengan tepat waktu. Saat ini, editor menyisihkan lebih sedikit waktu untuk memeriksa isi majalah yang akan dicetak -- dalam beberapa kasus malah lebih sedikit daripada separuh waktu mereka.

Oleh: Tommy Denton

Seorang penulis editorial jarang menghadapi topik kejahatan besar atau sejarah yang signifikan melebihi serangan teroris pada WTC dan Pentagon.

Beberapa orang mungkin menanyakan apakah, entah itu sesuatu yang langka, peristiwa yang sangat penting, dan insiden mengerikan memerlukan pertimbangan khusus dari seorang penulis editorial, sensibilitas yang unik, kewajiban untuk menentukan ukuran kewaspadaan dalam menaksir peristiwa-peristiwa tersebut. Jawaban sederhananya, tidak.

Ditulis oleh: Puji Arya Yanti

Jika ditanya, mengapa menulis, seorang penulis akan mengemukakan pendapat yang berbeda-beda. Bisa jadi karena uang, ketenaran, hobi, bahkan karena tidak ada hal lain yang bisa dilakukan. Sebagai penulis Kristen, mewartakan firman-Nya menjadi alasan terkuat ketika memutuskan menggeluti dunia tulis-menulis ini. Dengan alasan-alasan tersebut, ketika seorang penulis mengayunkan penanya, dia juga mengusung tujuan-tujuan tertentu, baik bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain.

Ditulis oleh: Puji Arya Yanti

Seperti yang telah diketahui, menulis memang memiliki banyak manfaat. Dalam artikel edisi ini disebutkan manfaat-manfaat menulis, yaitu dapat menyelamatkan hidup, menyehatkan, salah satu langkah menuju ke keabadian, menata dan meningkatkan kemampuan berpikir, menyebarkan berkat rohani, dan mendapatkan berkat jasmani.

Lahir di kota kecil Saxonian, di Jerman pada 1842, Karl May adalah anak lelaki sepasang penenun miskin. Saat berumur tiga belas tahun, seperti yang ia katakan pada autobografinya (1910), ia meninggalkan rumahnya menuju Paris, untuk mencari gerombolan perampok Spanyol yang mirip dengan Robin Hood pada zamannya -- yang keberadaannya jelas-jelas menghiasi ratusan halaman buku-buku abad ke-19 -- agar membantu kampung halaman May keluar dari kemelaratan sosial. Ayahnya, yang gelisah memikirkannya, mencarinya 24 jam setelah kepergiannya.

Pages

Komentar