Apakah semua orang bisa menjadi penyunting naskah? Tentu tidak semua orang bisa menjadi penyunting naskah. Mengapa? Karena untuk menjadi penyunting naskah ada beberapa persyaratan yang harus dia penuhi. Persyaratan itu meliputi penguasaan ejaan bahasa Indonesia, penguasaan tata bahasa Indonesia, ketelitian dan kesabaran, kemampuan menulis, keluwesan, penguasaan salah satu bidang keilmuan, pengetahuan yang luas, dan kepekaan bahasa. selengkapnya... about Syarat Menjadi Penyunting Naskah
Liburan Natal dan Tahun Baru sudah menanti di ambang pintu. Sudah terbayang saat-saat berkumpul dengan keluarga besar, sanak saudara, dan teman-teman yang lama tak bersua. Terbayang pula kehangatan di sekitar meja makan dengan orang-orang terkasih, pergi ke gereja bersama keluarga besar, menyanyikan kidung-kidung Natal yang indah, dan menikmati renyahnya seruan "Selamat Natal dan Tahun Baru!" yang meluncur dari bibir rekan-rekan yang ditemui. Lebih dari itu, kelap-kelip lampu hias di pohon Natal, langit yang selalu mendung, embusan angin dingin, dan aroma tanah yang basah oleh hujan juga menambah syahdunya Hari Raya dan perayaan tahun baru ini. Bagi sebagian besar orang, ini adalah saat beristirahat, saat untuk menikmati waktu dengan bersantai dan bercengkerama dengan keluarga maupun para sahabat. Memang benar, liburan memang sangat dibutuhkan oleh setiap orang, bahkan oleh seorang penulis sekalipun. Tetapi, seorang penulis memiliki agenda liburan yang sedikit berbeda.... selengkapnya... about Agenda Liburan Akhir Tahun Penulis
Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya. Perpustakaan merupakan suatu tempat atau wadah untuk mencari sumber-sumber disiplin ilmu. Akan tetapi, bukan itu saja, perpustakaan juga merupakan sarana edukatif dan rekreatif. Perpustakaan tidak begitu saja menjadi sarana yang menyediakan berbagai kebutuhan pengguna, pada awalnya perpustakaan merupakan sarana yang hanya menyediakan buku-buku yang bisa diakses oleh pengguna. Perpustakaan zaman dahulu masih berkutat pada bagaimana memberi informasi kepada pengguna, hal ini membuat pengguna tidak bisa mandiri dalam mengakses informasi. Dengan stigma bahwa perpustakaan merupakan tempat yang sunyi, sepi, membosankan disertai dengan penjaga perpustakaan yang tidak ramah membuat perpustakaan zaman dahulu menjadi tempat yang enggan untuk dikunjungi. Tidak hanya itu, koleksi yang disediakan pun terbatas dan tidak semuanya bisa diakses oleh pengguna. Akan tetapi, dengan semakin berkembangnya zaman ke arah globalisasi, perpustakaan pun turut berubah mengikuti zaman. selengkapnya... about Perpustakaan Dulu dan Sekarang
Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus-menerus. Pada dasarnya, sebuah esai terbagi dalam tiga bagian: pendahuluan, tubuh esai, dan penutup. Pendahuluan berupa paragraf yang memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. selengkapnya... about Sepuluh Langkah Mudah Membuat Esai
Baru-baru ini, saya menyelesaikan perjalanan panjang dengan putra kembar saya yang berusia 11 tahun. Perjalanan itu memakan waktu berbulan-bulan, tetapi tidak memerlukan pesawat, kereta api, atau mobil. Bahkan, kami tidak pernah meninggalkan rumah untuk perjalanan khusus ini, meskipun kami pernah keluar untuk duduk di dekat api unggun pada musim gugur. selengkapnya... about Alasan Saya Membaca Lantang untuk Anak-Anak Saya
Breaking News di Metro TV:
"Tembak Menembak di Sebuah Villa di Batu, Malang; Seorang yang Diduga Dr. Azahari Dikabarkan Tewas." selengkapnya... about Mengapa Kesaksian?
Menerjemahkan buku atau karya tulis baik itu fiksi maupun nonfiksi dari bahasa satu ke bahasa yang lain adalah suatu pekerjaan yang tidak hanya sekadar mengalihbahasakan suatu karya saja. Namun, lebih dari itu, penerjemah juga dituntut untuk menyalurkan gagasan penulis ke pembaca dalam bahasa sasaran. selengkapnya... about Tidak Sekadar Alih Bahasa
Ada apa dengan sastra Nusantara? Pertanyaan ini sudah terlintas lama di benak para pecinta sastra Nusantara. Belakangan ini, heboh bahwa bahasa daerah mulai hilang popularitasnya di zaman yang modern ini. Bahkan, peranannya dalam membudayakan tradisi pun semakin tidak dipandang sebagai sesuatu yang 'Wah'. Sungguh sangat disayangkan. Sejalur dengan hal ini, M. Syahrizal pernah membahas bahwa Bahasa Indonesia menyebabkan punahnya bahasa-bahasa daerah. Benarkah? Dalam tulisannya dipaparkan, perkembangan bahasa daerah saat ini mulai memprihatinkan. Pasalnya, dari 742 bahasa daerah di Indonesia, hanya 13 bahasa daerah saja yang penuturnya di atas satu juta orang. Selebihnya, terdapat 729 bahasa daerah yang penuturnya kurang dari satu juta orang, sementara 169 bahasa daerah lainnya terancam punah. Sungguh amat disayangkan melihat keadaan ini.
selengkapnya... about Ada Apa Dengan Sastra Nusantara?
Ketika rezim Orde Baru berkuasa, kebebasan pers dibungkam. Pemerintah bersikap antikritik. Segalanya harus berjalan sesuai keinginan pemerintah -- yang direpresentasikan oleh sosok Soeharto. Mereka yang membangkang pasti diberedel aparat. Nasib Tempo, misalnya. Diberedel karena terlalu nyaring "menyalak" pada pemerintah. Lalu, angin perubahan datang. Soeharto jatuh pada Mei 1998. Pers kembali memperoleh kebebasannya. selengkapnya... about Menyoal Etika Menulis Di Media Massa