Jika pertanyaan "Siapakah yang bertanggung jawab melestarikan bahasa Indonesia?" diajukan ke masyarakat Indonesia, bisa diyakini bahwa sembilan puluh persen akan mengetahui jawabannya dengan benar. Ya, para penutur asli bahasa Indonesialah yang sepenuhnya bertanggung jawab terhadap kelestarian bahasa Indonesia. Namun, kenyataannya, tanggung jawab itu belum sepenuhnya dipikul oleh segenap bangsa, seperti yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda. Bahkan, orang-orang yang bergelut dengan bahasa Indonesia sendiri pun masih banyak yang abai terhadap penggunaan bahasa Indonesia mereka dan terhadap kelestarian bahasa Indonesia. Sepertinya, bangsa Indonesia memang belum siap menghadapi hujan serangan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, dalam kehidupan berbahasa mereka. selengkapnya... about Menjadi Pelaku Bahasa Indonesia yang Baik
Peranan pers dalam pengembangan bahasa Melayu menjadi bahasa nasional Indonesia telah diakui. Para pemuda dari berbagai daerah yang menghadiri Kerapatan Pemuda pada 28 Oktober 1928 dengan gampang menerima isi Sumpah Pemuda diktum yang ketiga, yaitu "menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia", antaranya karena pada waktu itu bahasa Melayu lingua franca (yang diganti namanya menjadi "bahasa Indonesia") digunakan dalam pers nasional secara luas. selengkapnya... about Peranan Pers dalam Pengembangan Bahasa
Pernahkah Anda berpikir apa peranan pers dalam pengembangan bahasa Indonesia? Sebagai media penyiaran berita melalui surat kabar, majalah, dan radio (menurut KBBI), pers memiliki peran penting dalam pengembangan bahasa Indonesia. Sajian e-Penulis kali ini akan menyoroti lebih detail tentang hal ini. Mau tak mau, berita yang disebarkan melalui pers akan memberi pengaruh bagi setiap pembaca tentang pemakaian bahasa Indonesia dan perkembangannya. selengkapnya... about Pengembangan Bahasa Indonesia Melalui Media Pers
Laiknya organisme hidup, bahasa tidak hentinya berkembang dengan melahirkan istilah-istilah baru. Tumbuh dalam ekosistem teknologi yang semakin maju dan tumbuh pesat, bahasa dipaksa beradaptasi dengan memunculkan kosakata baru untuk memperkenalkan produk-produk teknologi. Kita mengenal kata "gawai" beberapa tahun lalu sebagai "pekerjaan" atau "perkakas", tetapi sekarang kita juga memakainya sebagai padanan dari "gadget". Ini hanya satu contoh kecil saja, masih ada bidang-bidang lain yang membutuhkan adaptasi bahasa oleh bahasa Indonesia. Meski mencampurkan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, lebih banyak diterapkan oleh penutur bahasa Indonesia sekarang, bukan berarti menciptakan kosakata baru bahasa Indonesia menjadi tidak penting. Sebaliknya, kondisi ini seharusnya menantang para penutur bahasa Indonesia untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia. selengkapnya... about Bahasa yang Beradaptasi
Belum lama ini saya membaca istilah "bakal calon Presiden" di beberapa koran, berhubungan dengan pasar Presiden yang sedang diramaikan di Indonesia. Pertama-tama, kelihatan agak janggal, ganjil, dan bersifat mengada-ada. Akan tetapi, setelah direnungkan beberapa saat, saya berubah pikiran dan memahami istilah ini sebagai salah satu bentuk daya cipta bahasa Indonesia yang baik berguna maupun cukup cerdas. selengkapnya... about Bakal dan Calon Lagi