Bahan Belajar Kristen Online dapatkan di:live.sabda.org

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU

Marianne Katoppo

Dirangkum oleh: N. Risanti

Henrietta Marianne Katoppo lahir pada bulan Juni 1943 di Tomohon, Sulawesi Utara. Dibesarkan dalam keluarga yang mendukung kesetaraan gender dan budaya yang cenderung kebarat-baratan, menjadikan dirinya terlibat dalam dunia sastra dan isu-isu kemanusiaan sejak masa kecil. Ayahnya, Elvianus Katoppo, yang merupakan Menteri Pendidikan di Negara Indonesia Timur pada masa Republik Indonesia Serikat, menjadi orang yang memperkenalkannya pada pemikiran mandiri serta perspektif sejarah. Beliau sendiri merupakan salah satu tokoh pendiri Universitas Kristen Indonesia di Jakarta serta Lembaga Alkitab Indonesia pada tahun 1954.

Sejak berusia 8 tahun, Marianne Katoppo telah mulai aktif menulis. Karyanya yang pertama pada waktu itu diterbitkan dalam rubrik anak-anak pada harian berbahasa Belanda, Nieuwsgier, di Jakarta. Pada tahun 1960-an, Marianne menulis beberapa cerpen untuk harian Sinar Harapan dan majalah bulanan Ragi Buana. Karyanya "Raumanen", yang mengetengahkan kisah tentang pertemuan budaya dengan bentrokan yang terjadi di dalamnya, mendapat penghargaan dari Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 1975. Novel karyanya yang lain adalah "Dunia Tak Bermusim" (1974), "Anggrek Tak Pernah Berdusta" (1977), "Terbangnya Punai" (1978), "Rumah di Atas Jembatan" (1981).

Marianne Katoppo

Katoppo menyelesaikan studi teologinya pada tahun 1977 di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta dengan gelar Sarjana Teologia. Pada tahun 1978, ia mengikuti pendidikan di Institut Ekumenis, di Bossey, Swiss, dan memperoleh gelar theol.lic. pada tahun 1992. Ia adalah teolog feminis pertama di Indonesia sekaligus Asia dengan karyanya yang berjudul "Compassionate and Free: An Asian Woman's Theology" (1979). Tulisannya itu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda, Jerman, Swedia, dan Tagalog, serta dipakai sebagai buku ajar di berbagai sekolah teologi dan seminari di seluruh dunia.

Berbicara banyak atas nama perempuan yang tertindas dan ditindas, membuat Marianne Katoppo bertarung melawan sejarah yang anti-Tuhan. Teologi Katoppo mengalir dari refleksinya sebagai seorang perempuan kristiani Asia yang mengakui kembali identitasnya sebagai ciptaan yang merdeka, yang menanggapi panggilan Allah untuk peduli terhadap individu lain yang menderita. Bagi wanita ini, kebebasan adalah sesuatu yang terkait erat dengan belas kasih, dan seharusnya juga digunakan untuk membebaskan individu lainnya. Tokoh Amanda dalam novel karyanya, "Terbangnya Punai", menjadi representasinya akan sebuah bentuk kebebasan sejati.

Dalam karya-karyanya, sosok perempuan senantiasa menjadi karakter utama dan pusat pergumulan, dengan idealisme serta pemikiran mereka yang terkadang tak mudah dipahami bahkan disalahpahami oleh pembacanya. Ia kemudian mengambil kembali makna asli dari kata "perempuan", yang berarti pribadi, dengan tidak lagi menggunakan kata wanita. Dalam novel "Terbangnya Punai" (1978), Marriane menyatakan dengan jelas bahwa memanggil seseorang dengan nama yang benar berarti menghormati kemanusiaan orang tersebut.

Memanggil seseorang dengan nama yang benar berarti menghormati kemanusiaan orang tersebut.

  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Dengan memulihkan makna asli dari kata "perempuan", Marianne Katoppo berusaha melucuti mitos tentang wanita yang diciptakan oleh masyarakat yang bersifat patriarki. Wanita sendiri mengandung makna "aroma", yang menjadikan posisi wanita sebagai objek, dalam konotasi yang negatif. Sementara, menjadi "seorang perempuan" berarti menjadi pribadi yang "ada" dengan hak yang sama. Mendiskriminasi perempuan dalam berbagai bidang kehidupan sesungguhnya adalah praktik yang menjadikan kaum perempuan sebagai **liyan, bukan sebagai ciptaan Allah yang setara, berharga, dan mendapat penghargaan.

Catatan:

**liyan: 'the others', atau 'yang lain'. Dalam konteks ini, liyan adalah sesuatu yang tidak dianggap, tidak bermakna, dan tidak penting dalam kehidupan --> suatu bentuk perendahan.

Sumber bacaan:

1. Andalas, P. Mutiara., S.J. 2007. "Marianne Katoppo: A Poet of God amidst the World of the Others". Dalam http://theologianatcalvary.blogspot.com/2007/10/marianne-katoppo-poet-of-god-amidst.html

2. "Marianne Katoppo". Dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Marianne_Katoppo

3. 1996. "Marianne Katoppo". Dalam http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1996/03/26/0022.html

4. Andalas, Mutiara. 2013. "One Billion Rising: Marianne Katoppo (II)". Dalam https://www.kompasiana.com/mutiaraandalassj/552899ba6ea834da248b45a4/one-billion-rising-marianne-katoppo-ii

Komentar