Bahan Belajar Kristen Online dapatkan di:live.sabda.org

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU

Langkah-Langkah Menulis Editorial

Dirangkum oleh: R.S. Kurnia

Ketika menulis editorial, Anda harus berusaha mengidentifikasi isu, melihat dari sudut pandang yang berbeda, dan menawarkan tindak lanjut menghadapinya (Holland).

Dalam bahasa Sebranek dan Kemper, langkah penulisan editorial dapat disimpulkan dalam empat kata kerja: memilih (selecting), mengumpulkan (collecting), mengaitkan (connecting), dan memperbaiki (correcting).[block:views=similarterms-block_1]

Pada langkah pertama, pilihlah isu-isu yang hendak diangkat. Perlu pertimbangan tersendiri untuk menentukan isu apa yang hendak diangkat. Perbedaan pertimbangan inilah yang membedakan pengangkatan isu setiap media berbeda-beda. Misalnya saja, pada Kamis, 7 September 2007, Media Indonesia mengangkat masalah buruknya kompetensi transportasi di Indonesia. Sementara Seputar Indonesia mengangkat masalah siginifikansi APEC.

Tahap berikutnya, kumpulkan pendukung yang akan memperkuat opini yang hendak disampaikan. Pendukung berupa fakta-fakta seputar topik yang diangkat ini akan memberi nilai objektivitas pada tulisan daripada sekadar opini belaka. Untuk memberikan nilai yang lebih kuat, kumpulkanlah pendapat-pendapat yang berotoritas agar opini yang hendak dikemukakan lebih berbobot.

Langkah ketiga ialah menghubungkan atau mengaitkan. Sebelum menyusun draf editorial, rembukkan dulu dengan anggota redaksi (ingatlah bahwa editorial itu mewakili sikap media terkait). Isi editorial yang disampaikan harus jelas dan menyampaikan detail-detail yang akurat, dilengkapi dengan contoh-contoh pendukung. Berikan argumen yang kuat pada awal dan akhir editorial. Dalam hal ini, argumen yang dipertentangkan, berikut kelemahan-kelemahannya dapat ditunjukkan. Jangan lupa, tawarkan solusi pada akhir editorial

Akhirnya, lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap hasil tulisan tersebut. Editorial itu harus jelas dan bertenaga. Tapi jangan sampai menyerang pihak lain. Upayakan pula untuk tidak terlalu mengajari. Susunan paragraf sebaiknya ringkas dan lugas. Sekali lagi, berbagai contoh dan ilustrasi akan bermanfaat. Apalagi kutipan-kutipan yang berbobot, akan menguatkan opini kita. Yang lebih penting lagi, kemukakan semua dengan jujur dan akurat.

Langkah-langkah yang ditawarkan oleh Alan Weintraut berikut mungkin perlu diperhatikan pula.

  1. Tentukan topik yang signifikan dengan sudut pandang berita terkini yang akan menarik minat pembaca.
  2. Kumpulkan berbagai informasi dan fakta,termasuk laporan objektif; lakukan penelitian.
  3. Kemukakan opini Anda secara singkat dengan model pernyataan tesis.
  4. Jelaskan isu tertentu secara objektif sebagai wartawwan dan katakan mengapa situasi tersebut sangat penting dibicarakan.
  5. Berikan terlebih dahulu sudut pandang berlawanan bersama beberapa kutipan dan fakta yang ada.
  6. Sanggah atau tolak sisi yang lain dan kembangkan kasus Anda dengan menggunakan fakta-fakta, detail-detail, tokoh-tokoh, dan kutipan-kutipan. Kesampingkan sisi logika lainnya.
  7. Akui poin yang berlawanan--poin-poin tersebut tentu memiliki poin yang baik yang dapat diakui untuk membuat Anda tampak rasional.
  8. Ulangi frasa kunci untuk memperkuat ide hingga melekat dalam benak pembaca.
  9. Berikan solusi yang realistik kepada masalah yang di luar pengetahuan umum. Berikan dorongan untuk pemikiran kritis dan tindakan yang proaktif.
  10. Ringkaslah menjadi suatu kesimpulan yang menegaskan kembali pernyataan pada tesis awal.
  11. Jagalah agar tidak lebih dari 500 kata; setiap tulisan diperhatian, hindari penggunaan kata "saya". (Pada faktanya, hal ini tergantung kebijaksanaan dari masing-masing media.)

Ada beberapa struktur yang bisa digunakan untuk menyusun sebuah editorial. Berikut ini salah satunya.

  1. "Lead" dengan penjelasan yang objektif terhadap isu/kontroversi tertentu. Jangan lupa menyertakan prinsip 5W 1H.
    • Tariklah beragam fakta dan kutipan dari bahan-bahan yang relevan.
    • Untuk memperkuat posisi, lakukan riset tambahan seperlunya.
  2. Kemukakan opini oposisi Anda terlebih dahulu.
    Sebagai penulis editorial, Anda tidak hendak menyetujui suatu opini yang mengemuka. Identifikasikan pihak-pihak yang bertentangan dengan Anda.
    • Gunakan beragam fakta dan kutipan untuk menyatakan opinin mereka secara objektif.
    • Berikan posisi oposisi yang kuat. Anda tidak akan mendapat apa pun kalau menyanggah posisi yang lemah.
  3. Sanggah keyakinan pihak oposisi secara langsung.
    Sebelum benar-benar menyanggah, artikel Anda dapat diawali dengan sebuah transisi.
    • Tariklah fakta-fakta dan kutipan-kutipan dari orang-orang lain yang mendukung posisi Anda.
    • Akui poin yang valid dari pihak oposisi yang akan membuat Anda tampak rasional, yang mempertimbangkan seluruh pilihan.
  4. Berikan alasan/analogi asli lainnya.
    Untuk mempertahankan posisi Anda, berikan alasan yang disajikan dalam urutan semakin kuat.
    • Gunakan alusi budaya atau literer yang akan memberikan kredibilitas dan rasa inteligensi.
  5. Simpulkan dengan tegas.
    Berikan solusi dari masalah atau tantang pembaca untuk berbagian memecahkan masalah.
    • Sebuah kutipan akan efektif, khususnya jika berasal dari sumber terpercaya.
    • Pertanyaan retoris dapat menjadi simpulan yang efektif juga. Sebab sering kali pertanyaan seperti ini menyadarkan kalangan tertentu.

Hampir serupa dengan itu, Sebranek dan Kemper juga menawarkan lima butir berikut ini.

  1. Kemukakan pengalaman pribadi dalam bentuk pernyataan yang menjadi sebuah tesis.
  2. Berikan penjelasan dari sudut pandang yang berbeda dengan isu yang diangkat.
  3. Angkat contoh-contoh yang akan mendukung sudut pandang kita.
  4. Berikan alasan terhadap opini yang kita kemukakan.
  5. Paragraf terakhir hendaknya diakhiri dengan penegasan ulang akan tesis yang dikemukakan di awal. Akhiri pula dengan catatan yang positif.

Holland, Scott T.. 2007. The Nature of Editorials. Dalam The Clinton Herald, http://www.clintonherald.com/columns/local_story_038091641.html.
Sebranek, Meyer and Dave Kemper. How To Write Editorial. Dalam The Write Source 2000, http://projects.edtech.sandi.net/montgomery/sandiegowatershed/how_to_write_an_editorial.htm.
Weintraut, Alan. Tanpa Tahun. Writing an Editorial. Dalam http://www.geneseo.edu/~bennett/EdWrite.htm.

Komentar