Bahan Belajar Kristen Online dapatkan di:live.sabda.org

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU

Kumpulan Puisi (Edisi Khusus Ulang Tahun ke-7)

PUISI SAHABAT 1: TUHAN, PEGANG ERAT TANGANKU

oleh: Natalia Purbasari

Perjalanan belajar, dari mulai merangkak, mencoba berdiri, belajar berjalan dan akhirnya dapat melangkah
Dalam setiap langkahku, kuingin KAU slalu berada di sisiku
Berada di sampingku memegang erat tanganku

Pegang erat terus tangan ini, Tuhan

Aku tidak mau erat tangan ini lepas hanya karena keegoisan manusia
Bisikan juga ke telingaku lewat hatiku, apa yg menjadi rencana Roh Kudus, Roh Kebaikan
Berikanku kekuatan dan keberanian karena dengan meminta maka kuakan mendapat
Sehingga semuanya dapat berbuah senyuman kebaikan ...

PUISI SAHABAT 2: TUHAN, SAYA INGIN

Oleh: Tilestian

Tuhan, saya ingin melukis yang paling indah untuk-Mu...
Tapi semua itu tak mampu mewakili keindahan kasih-Mu padaku

Tuhan, saya ingin membuat lagu dengan nada-nada yang paling harmonis untuk-Mu...
Tapi semua itu tak mampu menyaingi kebaikan-Mu dalam setiap langkahku

Tuhan, saya ingin melakukan yang Kau mau...
dan Kau tersenyum... saya menjadi lega
ingin selalu mendekat pada-Mu
biar semua lukisan dan nada yang ingin kucipta sesuai dengan kehendak-Mu

PUISI SAHABAT 3: TAK PERLU MENJADI MOZART

Oleh: Vika Kurniawati

Anak-Ku,

kau tak perlu jadi mozart tuk menggubah lagu penyembahan

kau tak perlu bisa bahasa roh tuk bicara denganKu
kau tak perlu jadi song leader tuk memujiKu
kau tak perlu jadi penyembuh tuk rasa berguna didepanKu
kau tak perlu jadi pendeta tuk memberitakan Injil
kau tak perlu jadi rasul tuk tetep setia iman
kau tak perlu orang kudus agar namamu terpatri di ingatan umat
namun menulislah lewat penamu
bernyanyilah dengan hatimu
kabarkan Injil dengan huruf-huruf
setialah dengan ucapanmu
jadilah kudus dalam keseharianmu
dan tak jemu walau tak terhitung terlihat
niscaya Aku akan memenuhi hari-harimu
karena jiwamu tersimpan lebih berharga
daripada ribuan pujian doa persembahan terlihat
seperti pohon yang memerlukan akar
seperti hujan memerlukan angin
seperti gembala memerlukan padang
berilah apa yang kau punya
tiap anak Ku terbekal masing-masing
talenta untuk seiring dengan Ku
jadi tetaplah menggores pena tentang janjiKu
seperti Aku juga menuliskan namamu di kitab hidup

PUISI SAHABAT 4: WHY

Oleh: Josimut

Berlari di tepian zaman,
Bernyanyi di ujung dunia,
Berdiri di tengah-tengah matahari,

Melihat sesuatu yang tak terlihat,
Memikirkan semuanya yang tidak terpikirkan,
Mencari yang tidak ada, bertanya dengan angin.
Menyentuh yang tak tersentuh,

Sandiwara dan drama yang tidak tahu kapan akan berakhir,
Bingung dengan senyum dan air mata,
Merasuk ke dalam hati, keluar meluap di tengah samudera,
Menembus dinding-dinding kehampaan yang tidak dapat dijelaskan,

Meremukkan keegoisan angkara murka,
Membakar kesombongan yang melekat,
Membinasakan hati yang pahit dan gelap.
Uph, beristirahat sejenak dari segala rutinitas,
Tuliskan semua dengan pena dan kertas putih

Komentar