Bahan-bahan yang berisi trik, tips serta cara-cara praktis yang dapat dilakukan para penulis untuk menghasilkan karya yang baik.
Menulis untuk Berbagai Genre
Banyak orang menemukan tujuan hidup dari tema-tema bacaan favoritnya. Meski demikian, tidak ada batasan bagi siapa pun untuk menggali manfaat dan pengetahuan dari semua jenis bacaan. Bahkan, sepotong koran yang terbawa angin pun bisa memuat pengetahuan yang memberikan inspirasi.
Teknik Menulis Bebas
Apakah Anda memiliki kesulitan dalam menuangkan ide-ide Anda ke atas kertas? Cobalah teknik berikut ini.
-
Bersihkan pikiran Anda. Tenangkan diri Anda, lupakan semua aturan yang mencakup aturan tata bahasa, sebab inilah bagian yang paling penting dari latihan ini.
-
Tentukan batas waktu bagi Anda sendiri. Jika Anda adalah penulis pemula, cobalah selama 10 menit. Jika Anda seorang penulis yang lebih berpengalaman, cobalah untuk menulis selama 20 menit. Ada pula yang menyarankan sesi menulis yang lebih lama, yaitu 45 menit sampai satu jam. Namun, saya menemukan bahwa batas waktu yang lebih dari 20 menit akan menjadi tidak efektif, sebab yang akan dihasilkan hanyalah bagian-bagian dari ide-ide yang tercecer di sana-sini dan jauh terpisah dari fokus utama, sehingga si penulis tidak dapat memakainya untuk karya tulis yang diinginkannya.
Tertib Mengarang dengan Sistem Kartu dan Lembar Catatan
Agar dapat mengarang dengan lancar, kondisi jasmani harus sehat, kemampuan berkonsentrasi harus kuat, pikiran harus cerah, semangat kerja harus tinggi, waktu yang tersedia harus cukup, di samping bahan-bahan karangan juga harus siap di tangan.
Mulai dengan Langkah Pertama
Kapan saat yang tepat untuk menulis? Kemarin! Maksudnya adalah kita harus segera menulis jika hasrat untuk menulis sudah ada. Pepatah China mengatakan, "perjalanan 1000 mil harus dimulai dengan langkah pertama."
PERSIAPAN AWAL: Ajukan pertanyaan kepada diri Anda: Di mana Anda dapat menulis dengan baik? Mungkin di kamar, di kantor, atau di tempat sepi. Kapan? Mungkin pagi, siang, sore, malam, atau tengah malam. Namun, bagaimana jika Anda merasa tidak memunyai waktu untuk menulis? Sue Grafton, dalam artikel yang ditulisnya memberikan tujuh cara, yaitu: tidur satu jam lebih larut; bangun satu jam lebih awal; menulis di perjalanan; menggunakan sisa jam makan siang; menyisihkan waktu dalam seminggu; ketika anak-anak atau pasangan pergi ke luar rumah; memperbaiki dan memberdayakan waktu santai Anda.[1]
Terapi Menulis
Hal terbaik dalam penulisan jurnal adalah Anda tidak mungkin gagal! Tidak ada "aturan" dalam penulisan jurnal, hanya ada saran-saran:
-
Pilihlah sebuah buku catatan khusus untuk jurnal Anda. Bisa berupa lembaran-lembaran bergaris-garis ataupun lembaran-lembaran kosong, bisa berupa buku yang dijilid maupun lembaran-lembaran yang bisa dilepas. Pilih saja yang menurut Anda paling nyaman!
-
Menulislah sedikitnya selama 5 menit setiap hari. Akan tetapi, jangan menghukum diri Anda jika Anda melewatkan seminggu, sebulan, atau bahkan setahun (tanpa menulis)!
Kiat Memperindah Tulisan Renungan
Isi renungan memang merupakan faktor terpenting dalam sebuah tulisan renungan. Tetapi, kita tidak bisa mengabaikan kemasannya juga. Untuk memperindah tulisan renungan Anda, perhatikanlah beberapa hal berikut:
1. Membuat Bagian Awal yang Menarik
Bagian awal tulisan adalah wilayah yang sangat penting. Bagian ini sangat menentukan apakah pembaca tertarik untuk membaca keseluruhan tulisan itu atau tidak.
Pilihlah kata-kata yang Anda pakai dengan cermat. Sebuah kata, bisa menjadi seperti setetes tinta yang jatuh di seember air putih. Dia dapat mengubah isi seluruh tulisan Anda.
Tantangan Menjadi Komunikator Kristen yang Cakap
Mengubah kehidupan moral masyarakat yang tidak tulus bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, komunikator atau penulis Kristen yang ingin berperan dalam pekerjaan yang mulia ini, perlu memiliki kecakapan dan profesionalisme yang tinggi.
Tritunggal dalam Kewartawanan (Kepenulisan)
Iman Kristen mengenal Tritunggal yaitu Allah Bapa, Allah Putra (Yesus Kristus), dan Allah Roh Kudus. Di dalam praktik kewartawanan, jurnalis Kristen pun paling tidak harus melakukan tiga hal penting, yaitu baca, tulis, dan tulis ulang atau revisi.
A. Baca
Kiat-Kiat Menjadi Editor
Dirangkum oleh: Truly Almendo Pasaribu
Editor merupakan tulang punggung dalam penerbitan. Tidak hanya itu, editor memegang peranan penting untuk menambah nilai sebuah karya. Peranan ini disertai tanggung jawab yang berat. Editor yang cerdas, rajin, teliti, dan taktis, bisa mempererat kerja sama antara penerbit dan pengarang. Sedangkan kecerobohan dan ketidaktaktisan seorang editor, bisa mendatangkan bencana bagi hubungan penerbit dengan pengarang.
Selain dituntut untuk berlatih dengan metode "belajar dengan bekerja", editor juga ditantang untuk terus memperkaya wawasannya dalam dunia pengeditan. Salah satunya adalah dengan mengikuti tip-tip berikut ini.
Syarat Menjadi Penyunting Naskah
Apakah semua orang bisa menjadi penyunting naskah? Tentu tidak semua orang bisa menjadi penyunting naskah. Mengapa? Karena untuk menjadi penyunting naskah ada beberapa persyaratan yang harus dia penuhi. Persyaratan itu meliputi penguasaan ejaan bahasa Indonesia, penguasaan tata bahasa Indonesia, ketelitian dan kesabaran, kemampuan menulis, keluwesan, penguasaan salah satu bidang keilmuan, pengetahuan yang luas, dan kepekaan bahasa. Marilah kita simak satu per satu persyaratan itu.
1. Menguasai Ejaan