Bahan Belajar Kristen Online dapatkan di:live.sabda.org

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU

Sejarah dan Biografi

Bagaimana menulis sejarah dan biografi Kristiani?

Sejarah merupakan kumpulan riwayat hidup manusia dan tema yang lebih besar yang berkembang dari kisah-kisah hidup itu. Di seluruh Indonesia ada orang-orang -- pria dan wanita -- yang mengikut Tuhan dengan penuh setia. Mereka melewati kemenangan-kemenangan dan peristiwa-peristiwa menyedihkan. Beberapa dari mereka telah lanjut usia. Ada juga yang sudah meninggal. Kisah hidup mereka akan mati bersama mereka -- kecuali ada orang yang mengumpulkan kisah-kisah tersebut.

Sejarah gereja yang seperti apa yang hendak Anda ajarkan? Sejarah Barat? Mengapa tidak mengumpulkan bahan-bahan sejarah gereja di Indonesia?

Penelitian Bagi Penulisan Biografi Orang Kristen Indonesia

Di bawah ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk wawancara:

  1. Wawancarai tokohnya (seandainya dia masih hidup).

  2. Wawancarai anggota keluarganya, orang-orang yang bertobat melalui dia, murid-muridnya, anggota gerejanya, orang-orang di kotanya.

  3. Apakah dia pengkhotbah? Atau pengajar? Apa tema kunci atau naskah khotbahnya? Apakah ada orang yang membuat catatan dari khotbahnya? Apakah ada orang yang memunyai kenangan baik akan khotbah atau ajarannya? Apakah sekelompok orang dapat melukiskan ulang salah satu khotbahnya jika mereka mendiskusikannya bersama?

  4. Topik-topik apa yang paling sering dia doakan? Apakah dia memiliki ciri khas dalam berdoa? Misalnya berdoa teratur pada jam tertentu atau apakah ada tempat-tempat khusus untuk berdoa?

  5. Bagaimana dia bersaksi tentang Injil di antara orang bukan Kristen?

  6. Apakah dia menciptakan lagu? Mintalah teman-temannya atau keluarganya untuk menyanyikan lagu-lagunya dan catat kata-katanya. Selain karya-karyanya sendiri, apa lagu-lagu lainnya yang menjadi favoritnya?

  7. Siapa tokoh Alkitab yang menjadi panutan atau yang memberi dia semangat? Menurut pandangan orang lain, dia mirip tokoh Alkitab siapa?

  8. Apa kegiatan rohani yang dia lakukan secara teratur (setiap hari, setiap bulan, setiap tahun)? Di mana dia mendapatkan kesegaran dan pembaharuan rohaninya? Pertimbangkanlah baik sumber-sumber pendorong semangat rohaninya yang teratur maupun keadaan genting tertentu yang merupakan titik balik dalam hidupnya.

  9. Apakah dia memunyai selera humor? Apa saja yang dapat membuat dia tertawa?

Tentu saja Anda akan mencatat peristiwa-peristiwa dalam hidupnya secara kronologis terutama kegiatan dan dampak pelayanan kristianinya.

Agar tetap aktual, kumpulkanlah data gereja secara umum dari bahan-bahan publikasi misi dan gereja (laporan tahunan, buletin, surat-surat, warta, brosur konferensi, paket informasi seminari), dan surat-surat atau makalah pribadi beliau. Jika arsip misi ada di luar negeri, bisa minta tolong seorang sukarelawan membaca arsip itu sepintas lalu untuk memilih data yang diperlukan. Mahasiswa yang sedang menyiapkan diri untuk misi mungkin senang melakukan hal ini untuk nilai tambah akademisnya.

Ambil juga data sosial politik dan ekonomi secara berkala saat itu dari koran, penelitian perpustakaan, wawancara dengan orang bijak, data dari novel, puisi, film, dan lagu-lagu. Beberapa bisa diakses lewat internet.

Apakah ada penafsiran dari beberapa peristiwa kunci (seperti perang, kebangkitan rohani, masalah ekonomi, peralihan kekuasaan, pertanyaan teologis dan etis) yang bertentangan dengan penafsiran tokoh tersebut? Walaupun hendak menekankan satu penafsiran, namun artikel Anda akan dianggap seimbang jika secara sepintas menyebutkan pandangan-pandangan lain.

"Hagiografi" adalah biografi yang tidak realistis, terlalu menguduskan tokohnya. Ini harus dihindari. Sikap rendah hati adalah yang terbaik. Namun dalam budaya-budaya yang mengutamakan kepekaan dan rasa hormat, tidak perlu menceritakan cela dan kegagalan seseorang secara terang-terangan sebagaimana cerita-cerita Alkitab mengenai pemimpin-pemimpin seperti Daud.

"Setiap generasi ... dan berakhir pada dirinya sendiri, adalah sebuah dunia bagi mata mereka sendiri. Setiap generasi sama jaraknya dari kekekalan." Herbert Butterfield dalam "Christianity and History" berkata, "Jadi tujuan hidup tidaklah terletak jauh di masa depan, tidak juga esok seperti yang sering kita khayalkan, melainkan di sini dan saat ini, dan tidak kekurangan apa pun untuk masanya. Jika kita beranggapan bahwa masa kini memiliki kehidupan fana yang berlimpah-limpah, maka saya yakin kelimpahan itu juga tersedia pada zaman Yesaya atau Plato, atau Dante, atau Shakespeare. Setiap generasi -- bahkan setiap individu -- hidup untuk kemuliaan Tuhan."

Apakah Anda akan menulis cerita generasi Anda? Bersediakah Anda untuk membina mahasiswa untuk mewawancarai orang Kristen Indonesia sebelum cerita-cerita itu hilang?

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Komentar

Nama buku : Mengkomunikasikan Pesan Kristiani yang
Kreatif Berbobot Enak Dibaca
Penulis : Dr. Miriam Adeney
Penerbit : Yayasan Komunikasi Bina Kasih
Halaman : 6 -- 7
Cari kata atau ayat:

Kamus SABDA