Bahan Belajar Kristen Online dapatkan di:live.sabda.org

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU

Penulis Dituntut Untuk Disiplin

Pada mulanya, Anda perlu banyak mendisiplinkan diri -- sampai Anda menyadari bahwa Anda ingin terus menulis, ketagihan menulis, dan menganggap kerja menulis jauh lebih mudah dibanding pekerjaan lain yang tidak melibatkan kegiatan tulis-menulis.

"Apakah Anda tidak menganggap ini sedikit berlebihan?"

Sama sekali tidak.

Ketika menulis, Anda memegang kendalinya; tidak seorang pun yang berhak mengatur (artikel ini pun tidak) apakah yang Anda akan tulis atau bagaimana Anda mengekspresikannya. Anda seorang diri di dalam ruang kerja Anda; merakit bukan dengan kayu dan paku, tetapi dengan kata-kata dan gagasan -- menciptakan puisi, cerita, dan dialog yang diucapkan serta dilakukan oleh tokoh cerita sesuai keinginan Anda.

Bukankah menulis itu sungguh indah dalam kehidupan nyata?

Di dalam benak saya, orang-orang sudah berjejalan, tidak sabar ingin segera tampil dan mereka sedang menunggu perintah saya. (Anton Chekhov)

Ketika saya duduk dan menulis, sayalah pengatur dunia. Sekilas, saya Allah. Saya menciptakan kenyataan. (Carlos Fuentes)

"Tetapi, apakah Anda tidak merasa kesepian menghabiskan waktu sepanjang hari menulis sendirian?"

Kesepian? Saya baru saja menghabiskan sepanjang siang mendengarkan berbagai karakter mengisi ruangan ini dengan situasi mereka yang sangat menarik. Ketika saya berhenti menulis, berarti saya ingin menyendiri dulu.

SATU HALAMAN PER HARI DAPAT MENANGKAL KERESAHAN

Ketika Anda mulai menulis, duduk di depan meja kerja barang semenit atau 2 menit bisa berubah menjadi tantangan yang besar. Kemudian, Anda beranjak meracik secangkir kopi, menyiram tanaman, menyusun koleksi CD Anda sesuai abjad -- entah melakukan apa pun yang melintas di pikiran Anda, selain kewajiban duduk dan menulis.

Yang Anda perlukan adalah disiplin: belajar menulis walaupun Anda sedang enggan menulis.

"Ketika saya sedang bekerja," tulis Vincent van Gogh, "saya begitu meyakini seni, dan saya percaya diri saya akan berhasil. Namun, ketika saya menghadapi hari-hari yang melelahkan, keyakinan itu seolah-olah memudar, dan saya dilingkupi keraguan; saya segera mengalahkan keresahan itu dengan bekerja kembali."

Kalahkan keresahan Anda saat enggan menulis dengan menulis setiap hari -- entah dalam hitungan menit atau halaman -- tulisan Anda.

Menghitung Menit

Permainan ini bertujuan untuk duduk menulis sepanjang kurun waktu tertentu, dan menambahkan jatah waktunya setiap hari.

Contoh: Anda mulai menulis selama 5 menit per hari dan Anda akan menambahkan 5 menit setiap hari. Tampaknya kecil, bukan? Namun, pada akhir pekan, Anda sudah meluangkan waktu menulis selama 35 menit per hari; 2 minggu kemudian, sudah lebih dari 1 jam per hari! Dan setelah sebulan, jika Anda terus bertekun, Anda bisa menulis selama 2,5 jam per hari. Lumayan bukan, karena bulan lalu Anda hanya melakukannya selama 5 menit saja.

"Maafkan saya, namun menulis selama 5 menit itu pun terasa sangat berat!"

Baiklah, mulailah dengan 1 menit pada hari pertama tanpa menambahkan waktu 5 menit per hari, tetapi tambahkan waktu 1 menit saja per hari.

Pada akhir bulan, Anda sudah menulis selama 30 menit per hari, setelah 2 bulan, 1 jam per hari; setelah 6 bulan, 3 jam per hari. Pada akhirnya, Anda bisa menulis selama 6 jam per hari pada akhir tahun -- semua bisa terjadi jika Anda bertekun dengan pencapaian tujuan rutinitas Anda, yaitu: menambahkan 1 menit per hari.

"Apakah rintangannya?"

Siapa yang mengatakan ada rintangan?

"Pasti akan ada rintangannya. Tidak mungkin semudah itu."

Baiklah, Anda kadang-kadang akan menghadapi situasi yang berat dan merasa tidak nyaman. Pada awalnya, Anda tidak akan mudah duduk di kursi sepanjang waktu tertentu. Namun, anggaplah Anda seolah-olah sedang belajar bermeditasi: pikiran Anda melantur ke mana-mana, bukannya bermeditasi dalam suasana tenang. Itu sama seperti menulis. Namun, bukan hanya pikiran kita, punggung (tubuh sisi belakang) kita juga tidak bisa diam.

Bertahun-tahun lalu, saya mencoba mengembangkan disiplin diri saya, saya ingat betapa saya tersiksa duduk di meja kerja selama beberapa menit. Namun perlahan-lahan, saya menambah stamina, hingga suatu saat kemudian saya melihat ke jam dan terkejut, "Sudah 3 jam? Mustahil! Jam ini pasti salah!"

Saya beranjak dan memeriksa jam lain -- memang benar sudah 3 jam. Beberapa bulan kemudian, saya mengulangi rutinitas ini beberapa kali. Saya terpukau betapa cepatnya waktu berlalu.

Kadang-kadang, memang ada setengah jam pada hari-hari tertentu yang panjangnya terasa seperti seumur hidup.

Menghitung Jumlah Halaman

Target permainan ini adalah menyelesaikan jumlah halaman tertentu -- tanpa menambah jatah halaman per hari untuk saat ini.

Contohnya, Anda harus menulis cerpen. Katakanlah pada diri Anda, "Saya tidak akan berhenti menulis sampai menyelesaikan paling sedikit 1 halaman per hari." Satu lembar adalah target yang bagus ketika Anda baru mulai menulis. Ingatlah, Anda harus tegas pada diri sendiri. Jangan katakan Anda sudah selesai, kecuali Anda sudah menyelesaikan 1 halaman.

Tentu saja, metode penghitungan halaman ini memunyai kelebihan tersendiri. Karena setelah target itu tercapai, Anda dapat berhenti -- walaupun Anda sudah selesai dalam waktu hanya 10 menit. Siapa peduli entah berapa lama Anda mengerjakannya? Anda menulis selembar, atau 2 lembar, dan itu saja. Kemudian, Anda bebas menyenangkan diri sendiri tanpa perasaan bersalah.

Sepatah kata peringatan: Sebelum membayangkan hari-hari Anda akan diisi dengan sukacita perayaan ("Saya bebas! Saya bebas! Hanya 10 menit!), ingatlah bahwa Anda juga diperhadapkan pada kekurangan metode penghitungan halaman ini. Ingatlah: Anda tidak diizinkan berhenti bekerja sampai Anda mencapai target halaman -- walaupun Anda telah menghabiskan 10 jam untuk menulis satu halaman kecil. Kemungkinan ini bisa saja terjadi.

Memilih Metode yang Tepat

"Jadi, metode apa yang harus saya pakai?"

Jangan cemas, saya tidak akan mengatakan Anda harus memilih salah satu cara yang terbaik bagi Anda.

Mulailah menghitung menit, berlatihlah terus sampai Anda mencapai beberapa jam per hari. Bila sudah terbiasa, tetapkanlah target jumlah halaman Anda. Mungkin selembar per hari, mungkin 2 lembar. Buatlah target yang realistis bagi diri Anda -- target yang dapat Anda selesaikan, alih-alih target yang membuat Anda terpenjara selama 30 jam per hari.

Idenya: sukses melahirkan sukses; kegagalan hanya menambahkan kegagalan. Contoh, bila Anda memunyai target sebanyak 3 lembar per hari tetapi Anda hanya bisa menyelesaikan 2 halaman, berarti Anda sudah gagal setiap hari. (Setelah diperhadapkan pada hari-hari penuh penyiksaan diri, Anda bisa menjadi depresi, lekas marah, kemudian menyerah.) Sebaliknya, jika target Anda 2 lembar per hari dan Anda memang menulis 2 lembar, Anda sudah berhasil setiap hari. Tampaknya, Anda akan mengulangi sukses ini pada keesokan hari.

Waktu yang Sama, Tempat yang Sama

Jadikan aktivitas menulis sebagai rutinitas setiap hari, sama seperti Anda bangun setiap pagi pada waktu yang sama, atau Anda mengajak anjing peliharaan Anda berjalan-jalan pada waktu tertentu. Sadarilah bahwa Anda akan duduk menghadap meja kerja, meja dapur, atau tempat apa pun yang Anda pilih sepanjang waktu tertentu setiap hari. Aturlah suatu waktu dan tempat yang sama setiap hari. Jangan biarkan apa pun menghalangi Anda!

Jika telepon Anda berdering, matikanlah telepon tersebut atau gunakanlah mesin penjawab otomatis; jika seseorang mengetuk pintu Anda, pasanglah tanda "Tidak Menerima Kunjungan"; jika tetangga menghidupkan TV dengan suara keras hingga menembus dinding ruang kerja Anda, redamlah dengan alunan musik; jika cuaca hari ini tidak begitu baik, tutuplah tirai Anda; jika suami, istri, pacar, atau anak Anda menginginkan sesuatu, kecuali situasi itu kritis, katakanlah kepada mereka dengan sederhana tetapi tegas: "Ini waktu saya untuk menulis. Jika kalian mengusik saya, saya akan bersikap mengerikan."

Saya tidak mungkin mengatakan "Aku akan mengerjakannya, jika aku mau." Aku harus menuliskan kata-kataku setiap hari entah hasilnya bagus atau tidak. (John Setinbeck)

Bekerjalah setiap hari. Entah apa pun yang terjadi sehari atau semalam sebelumnya, bangun dan bergegaslah! (Ernest Hemingway)

Pada tahun 1958, George Plimpton mewawancarai Ernest Hemingway untuk The Paris Review dan menuliskan: "Dia mencatat perkembangan dirinya -- "agar tidak membohongi diri sendiri" -- dalam grafik besar yang terbuat dari pinggiran kardus dan dipajang di tembok, tepatnya di bawah pajangan kepala rusa. Angka-angka dalam grafik itu memperlihatkan banyaknya kata yang dituliskan per hari mulai dari 450, 575, 462, 1.250, kemudian kembali ke 512. Gambaran yang lebih tinggi menunjukkan bahwa Hemingway bekerja ekstra keras agar ia tidak merasa bersalah ketika menghabiskan waktu memancing.

Karena selembar kertas bisa berisi 250 kata, Hemingway menulis sekitar dua halaman hampir setiap hari. Jumlah itu tidak besar, tetapi sudah cukup untuk menulis sembilan novel dan tujuh puluh cerpen. (t/Uly)

Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:

Judul buku : If You Can Talk, You Can Write
Judul asli artikel : 1. Don"t You Need a Lot Of Discipline to be a Writer?
2. A Page a Day Keeps the Worry Away
Penulis : Joel Saltzman
Penerbit : Warner Books, USA 1993
Halaman : 127 - 133

Komentar