Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU
Menulis Untuk Anak-Anak
Banyak orang dewasa beranggapan, menulis untuk anak-anak itu mudah. Beberapa penulis yang belum mahir menulis untuk orang dewasa, mencoba menulis untuk anak-anak. Pemikiran yang mengatakan bahwa anak-anak mudah dipenuhi keinginannya karena masih muda adalah salah. "Seorang anak bukanlah seorang dewasa yang lebih kecil fisik dan jiwanya. Ia merupakan manusia yang lengkap punya keinginan-keinginan khusus yang sangat berbeda dengan keinginan orang dewasa". Keinginan-keinginan ini menjangkau pula kebiasaan membacanya, dan hanya penulis yang mengerti serta menyukai anak-anak yang mendapat perhatian dari mereka. Syarat-syarat penulisan bagi anak-anak lebih ketat dibandingkan yang untuk orang-orang dewasa.
Penulisan untuk anak-anak, seperti halnya seni dan kerajinan atau gaya dan sikap berpakaian, merupakan produk zamannya. Cerita-cerita zaman dulu dimulai dengan kalimat: "Pada suatu ketika". Dongeng-dongeng bermula dari mitos dan legenda. Dalam cerita-cerita itu, angka tiga punya nilai tinggi: tiga harapan, tiga putra, tiga mahkota, atau tiga kesempatan dalam tiap kemungkinan. Biasanya juga ada tiga tokoh dalam tiap kerajaan. Tokoh-tokoh ini merupakan simbol. Pertama ada putri-putri raja, sangat cantik dan menawan; lalu pangeran-pangeran, sangat gagah berani dan tampan; kemudian tukang sihir atau gergasi (raksasa) atau ibu tiri, sangat jahat dan suka menghancurkan. Selalu mudah untuk melihat perbedaan di antara ketiga tokoh itu.
Tetapi gaya dalam penulisan buku telah berubah. Kini kita melihat anak-anak lebih tertarik kepada cerita realistis yang menyangkut situasi keluarga. Mereka menuntut adanya langkah-langkah yang cepat, penggambaran yang ringkas, dan tokoh-tokoh yang meyakinkan. Mereka ingin membayangkan bahwa mereka ikut ambil bagian dalam cerita. Mereka ingin cerita itu dapat dipercaya dan kejadian-kejadian maupun tindakan-tindakannya logis serta meyakinkan.
Jika Anda menulis untuk anak-anak, Anda harus memberi respek kepada mereka, apakah mereka berumur 3 tahun atau pun berumur 12 tahun. Berusaha mengetahui setiap kelompok umur akan membantu Anda mempelajari keinginan dan kepentingan-kepentingan khusus mereka. Kalau Anda ingin menulis untuk pembaca yang lebih muda, luangkan waktu untuk datang ke taman kanak-kanak atau taman bermain anak- anak. Bertemanlah dengan anak-anak yang lebih tua dari mereka. Amati mereka dalam situasi yang berbeda dan tanyakan apa hobi mereka.
Baca secara intensif buku-buku tentang anak-anak. Pelajari buku-buku terbaik yang pernah ditulis. Ini akan memberi petunjuk bagaimana penulis lain menangani subjeknya. Ini juga akan mengungkapkan kepada Anda bagaimana sebuah plot dikembangkan, bagaimana struktur kalimatnya, dan kata-kata yang digunakannya.
MENGAPA MENULIS UNTUK ANAK-ANAK DAN PEMUDA?
"Teman favoritku," kata seorang anak laki-laki, "adalah buku-buku." Nilai persahabatan dan perlindungan inilah yang dapat diberikan oleh buku-buku, lebih baik dari yang diberikan oleh bentuk rekreasi lainnya. Gambar pada layar televisi menghilang dengan cepat. Kata-kata terdengar sekali pada radio, lalu hilang untuk selamanya. Tetapi sebuah buku menjadi seorang teman, sehingga seorang anak dapat membacanya lagi dan lagi.
Buku-buku dapat membantu pertumbuhan anak-anak. Setiap anak kecil perlu mengetahui bahwa ia sama dengan anak-anak lainnya, bahwa ia tidak terpisah dan sendirian. Sebuah buku yang baik dapat memberi dorongan keberanian, perasaan aman dan rasa memiliki, dan pengetahuan mana yang benar dan salah. Sementara anak-anak tumbuh semakin besar, buku-buku akan membantu mereka memenuhi keinginan-keinginan dan impian-impiannya. Di antara keinginan-keinginan dasarnya adalah:
1. Pangan dan perlindungan; keamanan secara material.
2. Kematangan intelektual, emosional dan spiritual yang sesuai dengan umur mereka.
3. Orang-orang yang dicintai dan mencintai mereka.
4. Perasaan bahwa mereka adalah bagian dari sebuah kelompok, satu keluarga, masyarakat, sekolah, gereja.
5. Kepuasan menjadi atau melakukan sesuatu yang berguna.
6. Pengetahuan tentang diri mereka dan dunia di mana mereka hidup.
7. Bermain; kesempatan untuk bersantai dan bergembira.
8. Iman terhadap agama yang memuaskan mereka.
Fiksi atau nonfiksi yang ditulis secara baik, sesuai umur pembacanya, dapat memenuhi kebutuhan anak-anak dan pemuda jika buku itu:
1. merangsang keinginan mereka untuk belajar,
2. membantu menambah perbendaharaan kata, dan dengan begitu memberi kebebasan untuk mengungkapkan perasaan mereka,
3. membangkitkan atau memuaskan rasa ingin tahu sehingga menolong pertumbuhan mental mereka,
4. menanamkan dan mengarahkan imajinasi mereka,
5. menggugah mereka untuk melakukan tindakan yang berguna,
6. memberi hiburan kepada mereka,
7. menyajikan aktivitas yang santai,
8. membangkitkan perhatian terhadap hal-hal baru,
9. membentuk selera terhadap karya sastra yang baik,
10. menolong mereka menyelesaikan masalah,
11. memakukan kebenaran atau mengajarkan sesuatu,
12. menjelaskan tingkah laku bagaimana yang dapat diterima oleh masyarakat, dan
13. membantu mereka melihat tujuan hidup.
JENIS FIKSI UNTUK ANAK-ANAK DAN PEMUDA
1. Cerita Kepribadian, yang dengannya Anda menolong pembaca mengatasi kekurangan pada dirinya; misalnya, menyembuhkan rasa rendah diri.
2. Cerita Olahraga, yang berhubungan dengan permainan apa saja; sepak bola, hoki, tenis.
3. Cerita Sejarah, yang untuknya Anda harus menyajikan informasi yang akurat.
4. Cerita Kejuruan, yang bisa mencakup misi gereja, surat kabar, toko-toko, pertanian, rumah sakit, sekolah, atau kampus.
5. Cerita Kegiatan Remaja, yang menceritakan berbagai hal yang menarik secara kontemporer bagi pembaca-pembaca, kepada siapa cerita ini ditujukan.
6. Cerita Fantasi, yang paling sulit dibuat karena membutuhkan perasaan humor yang tinggi, bakat yang tidak biasa dan keahlian yang khusus.
7. Cerita Binatang, yang selalu menjadi favorit para remaja dan anak-anak.
8. Cerita tentang Daerah (Negara) lain atau juga tentang masyarakat lain di dunia ini, yang mengandung nilai informasi dan menghibur.
9. Cerita Misteri, yang sulit dibuat bagi penulis pemula, karena sulit dituangkan ke dunia anak-anak sesuai dengan logika mereka. Dibutuhkan keahlian tertentu untuk membuat cerita macam ini.
MENGENAL PEMBACA ANDA
Dengan mengenal karakteristik kelompok umur kepada siapa Anda menulis, Anda dibantu untuk menarik perhatian pembaca itu. Tingkah laku kanak-kanak tertentu berbeda-beda pada satu negara dengan negara lainnya. Mulailah penelitian Anda dengan bertanya kepada diri sendiri.
1. Apa lingkup perhatian Maria yang berumur 4 tahun itu?
2. Cerita macam apa yang paling disukai Philip?
3. Apakah Kim suka buku tentang layang-layang?
Jawabannya akan tergantung pada kemampuan Anda melakukan pengamatan dan mencari informasi.
UMUR PRASEKOLAH
Pada umur sekian, anak-anak membutuhkan kasih sayang dan perhatian. Ia sangat sensitif dan mudah tersinggung, suka meniru anak-anak lain dan orang-orang dewasa. Karena sangat atraktif, lingkup perhatiannya pendek. Ia sangat menyukai cerita yang ada kejadiannya setiap menit.
Ia menyukai buku-buku yang berirama, bersajak, dan banyak pengulangannya. Anak-anak suka sekali mendengar tik-tak-tik-tuk sepatu kuda atau rintik-rintik hujan. Namun seorang penulis harus memerhatikan, bahwa penggunaan suara dan pengulangan jangan sampai menggantikan cara penulisan yang baik.
Buku-buku bergambar dengan situasinya yang akrab cerita tentang anak-anak atau binatang selalu populer. Kebanyakan pertanyaan yang diajukan anak-anak bertalian dengan "mengapa" dan "bagaimana"nya dunia sekeliling mereka. Seorang anak berumur 3 tahun bertanya-tanya, kenapa langit biru, rumput hijau, dan bagaimana matahari bisa berada di langit.
Sebuah cerita untuk anak-anak yang ditulis dengan bagus, memunyai 500 sampai 700 kata. Cerita ini menyajikan gerak (action) yang dapat dimengerti dan ditulis dalam kata-kata serta kalimat sederhana. Sebuah pendahuluan yang ringkas, beberapa tokoh yang tampak hidup, latar belakang cerita yang akrab, kejadian-kejadian yang sederhana, dan sebuah penutup yang pendek membentuk sebuah cerita menarik.
Cerita-cerita seperti ini tidak memunyai alur atau ringkasan kejadian yang bergerak menuju klimaks. Kalau pun ada masalah dalam cerita itu, begitu sederhana sehingga dapat diselesaikan oleh anak kecil.
ANAK-ANAK YANG BARU MULAI MEMBACA
Begitu seorang anak yang mulai masuk sekolah, dunianya semakin luas. Ia mengenal lebih banyak orang dan mempunyai lebih banyak teman. Selama tahun-tahun awal sekolah, ia selalu ingin tahu dan imajinatif, sangat aktif dan tak kenal lelah. Terus-menerus mengumpulkan hal-hal yang menarik perhatiannya, dan setiap hari ada saja yang harus diselidikinya. Dia selalu bertanya "mengapa" tetapi sekaligus ingin tahu "bagaimana" sesuatu itu bekerja, "kapan" atau "di mana" kejadian- kejadian tertentu itu berlangsung.
Anak perempuan ingin memunyai "teman khusus" yang jenis kelaminnya sama dengan mereka. Anak laki suka menunjukkan kemampuan mereka. Anak-anak perempuan mulai memunyai kesadaran diri. Namun, anak perempuan maupun anak laki menyukai cerita yang banyak geraknya. Kejadian atau situasi dalam cerita tak lagi cukup. Kini cerita itu harus sudah memakai dasar-dasar penulisan cerita, penokohan, ketegangan, dan konflik.
Cerita-cerita yang baik berkisar pada masalah-masalah yang akrab dengan anak-anak umur tertentu. Tokoh-tokoh harus terasa hidup dan bertindak serta berbicara seperti manusia sesungguhnya. Penulis menggunakan penggambaran secukupnya untuk membantu para pembaca muda itu melihat tampang si tokoh, dan mengerti mengapa mereka bertingkah laku seperti dalam cerita itu.
Ketegangan meningkat ketika pembaca mulai bertanya-tanya apa yang akan terjadi berikutnya. Serangkaian kejadian yang ditata secara cermat menuju klimaks akan menyebabkan cerita terus bergerak. Pada saat seorang anak selesai membaca, ia merasa puas karena telah mengetahui bagaimana anak laki atau anak perempuan dalam cerita yang dibacanya itu menyelesaikan masalah mereka.
Para pembaca pemula sangat menyukai fantasi. Tetapi mereka selalu ingin tahu apakah cerita itu benar-benar terjadi. Tidaklah mudah bagi seorang anak untuk membedakan yang nyata dengan khayalan. Karenanya, seorang penulis harus hati-hati dalam menjelaskan perbedaan itu. Ia tidak boleh menerangkan apa yang seharusnya diketahui seorang anak nanti, kalau sudah bertambah umurnya.
Anak-anak pada umur itu menyukai cerita yang menggugah kelima indra mereka. Usaha penulis untuk membuat pembacanya melihat atau mendengar sesuatu dalam cerita yang mereka baca, merupakan usaha untuk membuat tulisannya bagus. Dengan pemilihan kata-kata secara hati-hati, ia membantu pembacanya mencium bau asap atau mengecap masakan bumbu kari untuk makan malam. Anak perempuan ingin merasakan kehalusan sutra pakaian tokoh-tokoh mereka. Anak laki-laki ingin mendengar gemuruh raungan pesawat terbang.
Seorang penulis cerita anak-anak menggunakan kata-kata yang dimengerti anak-anak. Ia harus tahu, anak-anak lebih bisa mengucapkan dan mengerti kata-kata yang diucapkan, daripada kata-kata yang harus mereka baca sendiri. Penulis menghindari pemakaian kata-kata yang membuat bacaan jadi sulit dan membuat pembacanya enggan.
Lingkup perhatian para pembaca pemula ini masih ringkas. Cerita-cerita dan nonfiksi untuk mereka tidak boleh melebihi jumlah 1.000 sampai 1.500 kata, kecuali untuk buku-buku yang harus mereka baca atau dibacakan bab per bab.
ANAK-ANAK LEBIH TUA
Anak laki-laki atau perempuan yang lebih tua daripada dua kelompok umur di atas, tidak suka dipanggil anak-anak. Mereka tumbuh cepat sekali dan menunjukkan tanda-tanda kedewasaan. Mereka ingin bebas. Namun mereka menghargai wewenang orang yang lebih tua dan mau dibimbing serta diberi tahu. Anak laki-laki biasanya memberontak terhadap segala yang berhubungan dengan kebersihan, penampilan, pakaian, atau anak-anak perempuan. Sebaliknya, anak-anak perempuan semakin membanggakan penampilan pribadi mereka.
Walaupun lingkup perhatian mereka lebih panjang daripada anak-anak yang lebih muda, mereka tetap saja mudah bosan. Kalau sesuatu itu tidak betul-betul menarik perhatian, mereka tidak akan mengonsentrasikan diri pada sesuatu itu. Namun mereka ditantang untuk itu. Sering mereka mau bekerja berjam-jam untuk sebuah proyek yang mereka pilih sendiri.
Segalanya menarik bagi kelompok anak ini. Walaupun seorang anak laki-laki lebih tertarik pada ilmu pengetahuan, alam semesta dan sejarah, namun ia juga menyukai berbagai objek lainnya. Biasanya, ia menjadi kolektor. Kantongnya selalu penuh benda-benda, batu-batuan, tutup botol, kelereng, atau sepotong kawat. Inilah masa ketika anak laki-laki maupun perempuan ingin bisa melakukan sesuatu yang baru. Di beberapa bagian dunia, buku-buku mengenai "Bagaimana Caranya" merupakan buku yang paling populer untuk kelompok umur ini.
Karena anak-anak ini mulai tertarik pada negara-negara selain negara mereka, maka buku-buku tentang orang-orang di berbagai tempat di dunia ini selalu ingin mereka baca. Artikel dan cerita-cerita yang menarik dapat menyajikan begitu banyak informasi kepada mereka, tanpa menyadari bahwa mereka mempelajari sesuatu yang baru. Cerita-cerita petualangan, riwayat hidup, dan legenda-legenda membantu perkembangan mereka untuk menjadi pria-pria dan wanita-wanita terkemuka.
Walaupun bentuk cerita untuk kelompok umur ini masih agak sederhana, pengarangnya kini punya lebih banyak kebebasan untuk mengembangkan sebuah plot yang menarik. Cerita-cerita untuk majalah berkisar antara 1.500 sampai 2.000 kata; artikel mungkin agak lebih pendek dari itu.
Diambil dan disunting dari:
Judul buku | : | Menjadi Penulis: Membina Jemaat yang Menulis |
Judul buku asli | : | Write the Vision |
Penulis | : | Marion Van Horne |
Penerjemah | : | Putu Laxman S. Pendit |
Penerbit | : | BPK Gunung Mulia, Jakarta 2007 |
Halaman | : | 49 -- 52 |
- 9857 reads