Menulis di media cetak seperti surat sabar, baik skala nasional maupun lokal, memang mendatangkan sensasi tersendiri bagi penulisnya. Mungkin kebanyakan dari kita, senang alang-kepalang saat tulisan yang kita kirim ke surat kabar, akhirnya dimuat. Senang bukan hanya karena mendapat honornya, tetapi lebih esensial lagi yaitu gagasan kita diapresiasi dan didistribusikan kepada khalayak. selengkapnya... about Menulis Opini di Surat Kabar
Memperkenalkan ide ke dunia luar merupakan salah satu tujuan menulis. Namun, tak jarang, penulis, terutama penulis pemula, kesulitan dalam melakukan hal ini. Salah satu langkah untuk memperkenalkan gagasan kita kepada orang lain adalah dengan menulis di media massa. Meski tidak mudah, tetapi layak untuk dicoba. Toh, kita tidak bisa memastikan bahwa tulisan kita tidak akan diterima oleh media. Tidak ada salahnya memperjuangkan sesuatu yang layak meski mungkin hasilnya tidak seperti yang kita inginkan. Usaha yang terus-menerus pasti akan membuahkan hasil. selengkapnya... about Semangat untuk Terus Berusaha
Malam minggu ini, saya menemukan tayangan waras dari Metro TV, yaitu Idenesia; Ide untuk Indonesia yang dipresenteri Yovie Widiyanto, seorang musisi berkualitas dari Indonesia yang ternyata punya kemampuan mengarahkan acara dengan bagus. Tidak menyangka saya. Tayangan yang baru saya sadari itu membahas tentang bahasa baku Indonesia dengan tema, kalau tidak salah "Bahasa Indonesia Bisa Juga Gaul". selengkapnya... about Pentingnya Berbahasa Indonesia Baku
Ketika rezim Orde Baru berkuasa, kebebasan pers dibungkam. Pemerintah bersikap antikritik. Segalanya harus berjalan sesuai keinginan pemerintah -- yang direpresentasikan oleh sosok Soeharto. Mereka yang membangkang pasti diberedel aparat. Nasib Tempo, misalnya. Diberedel karena terlalu nyaring "menyalak" pada pemerintah. Lalu, angin perubahan datang. Soeharto jatuh pada Mei 1998. Pers kembali memperoleh kebebasannya. selengkapnya... about Menyoal Etika Menulis Di Media Massa
Mengunjungi perpustakaan, bagi mereka yang "gila" baca, akan lebih menarik daripada nonton film terbaru, mendaki gunung, atau pergi ke pantai untuk sekadar menyegarkan pikiran. Tidak dimungkiri bahwa deretan buku selalu menyimpan harta berharga yang mengundang untuk digali. Mungkin, beberapa Sahabat e-Penulis pernah berpikir, "Daripada terus-menerus menjadi pengunjung dan penikmat perpustakaan, bagaimana kalau membuat perpustakaan sendiri?" Dari orang yang dilayani menjadi orang yang melayani tentu merupakan keinginan yang mulia. Tak jarang, pemikiran seperti ini mentok pada biaya yang dibutuhkan untuk memiliki koleksi buku sendiri dalam jumlah yang banyak. Namun, teknologi saat ini sepertinya telah datang sebagai jalan keluar untuk masalah ini. selengkapnya... about Dari Penikmat Menjadi Penyedia Buku
Kita sudah membahas pengaruh internet pada sistem perpustakaan. Nah, bagi Anda yang hendak atau sedang memikirkan untuk memulai sebuah perpustakaan digital, langkah-langkah berikut ini diharapkan dapat menolong Anda untuk memulainya.
Demi sebuah perpustakaan, seorang Eko Cahyono yang tidak memiliki pendidikan tinggi sangat peduli terhadap perpustakaan yang ia buat. Semangatnya yang tinggi untuk memberikan fasilitas pendidikan membaca kepada anak-anak putus sekolah di Malang, harus kita contoh.