Ada seorang penulis muda yang berkata bahwa seorang penulis sebenarnya tidak memilih genre tulisannya, namun sebaliknya genre itulah yang "memilih" penulisnya. Jika direnungkan lebih dalam, mungkin kata-kata penulis muda itu ada benarnya, karena ketika seorang penulis menghasilkan sebuah karya, ia tidak memilih genre tulisannya, tetapi ia hanya menulis apa yang ada dalam hatinya. Genre adalah "rak buku" yang dibuat untuk mengategorikan karya-karya sastra berdasarkan strukturnya dan mempermudah masyarakat untuk mengenali serta mengapresiasi karya-karya sastra yang beredar. Namun demikian, batasan sebuah genre sebenarnya tidak membelenggu seorang penulis karena seorang penulis adalah pribadi yang bebas menulis apa yang ingin ditulisnya, lihatlah C.S. Lewis yang berhasil memukau pembacanya lewat serial fiksi Narnia yang ditulisnya, di lain kesempatan ia memberkati banyak orang lewat buku-buku teologinya yang dalam seperti Mere Christianity, ia pun menambah pengetahuan pembacanya lewat karya-karyanya yang bersifat akademis, atau melambungkan penikmat karyanya lewat kata-kata indah yang terangkai dalam puisi-puisi ciptaannya. Memang benar, genre seakan mengotak-ngotakkan karya sastra tetapi tidak menjadi kerangkeng yang dapat membatasi seorang penulis untuk mencipta. selengkapnya... about Genre, Bukan Kerangkeng Penulis
Menurut Sumardjo dan Sumaini, salah satu pengertian sastra adalah seni bahasa. Maksudnya adalah, lahirnya sebuah karya sastra adalah untuk dapat dinikmati oleh pembaca. Untuk dapat menikmati suatu karya sastra secara sungguh-sungguh dan baik diperlukan pengetahuan tentang sastra. Tanpa pengetahuan yang cukup, penikmatan akan sebuah karya sastra hanya bersifat dangkal dan sepintas karena kurangnya pemahaman yang tepat. selengkapnya... about Pemahaman tentang Karya Sastra