Bahan Belajar Kristen Online dapatkan di:live.sabda.org

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU

Dua Belas Tip Menulis Memoar

Menulis sebuah memoar dapat menjadi suatu kegiatan yang menantang karena setiap hari Anda akan dituntut untuk menggali tambang memori Anda, dan menggunakan memori-memori tersebut untuk menciptakan sebuah latar kisah yang artistik.

Mungkin, Anda sudah mempelajari dasar-dasar penulisan memoar dan mempraktikkannya. Anda sudah mulai menulis, tetapi dalam beberapa hari, usaha itu tampaknya mustahil diselesaikan.

Agar tetap berada dalam jalur, di bawah ini ada dua belas tip yang dapat menolong Anda dalam menulis memoar.

  1. Berbaik hatilah kepada diri Anda sendiri.

  2. Anda tidak dapat mengingat beberapa hal yang sebenarnya ingin Anda ingat. Sebaliknya, Anda dapat terus mengingat hal-hal yang tidak ingin Anda ingat. Itu adalah hal yang wajar. Hidup Anda memang selalu mengalami naik turun, selalu diisi oleh keberhasilan dan kegagalan. Pengalaman hidup akan membuat Anda merasakan kegembiraan dan kepedihan, dan kedua hal itulah yang dapat membuat Anda menulis memoar yang baik.

    Sebenarnya, menulis memoar sama saja dengan mengatakan kebenaran mengenai hidup Anda, khususnya dalam hal merekam peristiwa-peristiwa penting di dalamnya. Karena itulah, saat Anda menulis memoar, berbaik hatilah kepada diri Anda sendiri.

  3. Sadarilah bahwa memori adalah sesuatu yang tidak terduga.

  4. Anda tidak akan pernah tahu kapan memori Anda akan muncul. Anda mungkin dapat mengingat detail-detail yang aneh -- seperti bau di dapur nenek Anda -- tetapi tidak dapat mengingat fakta-fakta penting lainnya -- seperti nama gadis nenek Anda. Sekali lagi, itu adalah hal yang wajar. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu mungkin saja datang melalui mimpi, percakapan, foto, atau surat-surat. Tetaplah percaya bahwa pada akhirnya, memori yang tepat akan muncul juga.

  5. Orang yang jahat dapat menjadi orang yang baik.

  6. Jika Anda menulis tentang seseorang yang pernah menyakiti Anda, cobalah untuk menemukan kebaikan di dalam dirinya. Kualitas apa yang dapat Anda temukan dalam pribadinya? Mengapa ia bertindak seperti yang pernah ia lakukan terhadap Anda? Semakin Anda dapat memunculkan pemahaman, bahkan belas kasihan Anda terhadap "orang jahat" itu, memoar Anda akan semakin menarik.

  7. Tetaplah menulis.

  8. Mungkin Anda tidak tahu apa yang harus Anda katakan dalam memoar Anda, tulislah perasaan itu. Anda mungkin juga tidak dapat mengingat setiap detail dalam ingatan Anda, tuliskan hal itu. Mungkin Anda berpikir bahwa apa yang Anda tulis itu terlihat bodoh, tulislah isi pikiran Anda itu. Jangan berhenti, usahakanlah agar pena Anda terus bergerak; berusahalah agar Anda terus mengetik kata-kata itu di komputer Anda. Teruslah menulis karena pada suatu saat, kata-kata yang Anda inginkan akan mengalir dengan sendirinya.

  9. Anda tidak harus menulis sendiri.

  10. Dalam menulis memoar, Anda dapat menggunakan perekam digital, perangkat lunak di komputer, ataupun video untuk merekam kisah Anda.

    Anda juga dapat menyewa seorang "ghostwriter" untuk mewawancara serta menuliskan memoar Anda. Banyak orang -- termasuk politikus, pebisnis, selebriti, bahkan orang-orang kebanyakan -- menggunakan jasa "ghostwriter". Menulis sebuah memoar tidak harus menjadi sesuatu yang begitu sulit.

  11. Lakukanlah sedikit demi sedikit.

  12. Anda membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memiliki pengalaman hidup yang Anda miliki saat ini. Karena itu, Anda tidak mungkin menuliskan semua itu dalam beberapa hari atau minggu, bukan?

    Akan tetapi, jika Anda menuliskannya sedikit demi sedikit setiap hari, Anda akan memiliki sebuah tulisan yang sudah siap Anda bagikan setelah beberapa minggu atau bulan. Sama seperti tokoh kura-kura dalam cerita fabel yang akhirnya mencapai garis finis, begitu pula Anda nantinya.

    Dengan melakukannya sedikit demi sedikit, Anda akan menyelesaikan penulisan memoar Anda. Dengan melakukannya sedikit demi sedikit, Anda akan menggapai impian Anda.

  13. Tutuplah mulut sang kritikus dalam diri Anda.

  14. Kadang-kadang, Anda harus menutup mulut Anda, lebih tepatnya mulut kritikus dalam diri Anda. Kritikus itu akan selalu berkata, "Tulisan ini salah," "Mungkin aku mengawalinya dengan tidak benar," "Aku tidak cukup baik untuk melakukan ini," "Aku tidak tahu bagaimana melakukannya," "Aku lapar," "Aku harus menyapu lantai ...."

    Mulai sekarang, biarkan setiap kata-kata itu meluncur deras. Tulislah apa yang ada dalam benak, hati, dan memori Anda. Bebaskan kreativitas Anda!

    Nanti, Anda akan mempunyai waktu yang banyak untuk mengkritik -- ketika Anda menyunting tulisan Anda. Namun, untuk saat ini, Anda harus membuat kritikus dalam diri Anda itu tetap diam.

  15. Anda dapat mengubah segala sesuatunya nanti.

  16. Jangan khawatir Anda akan menyinggung orang lain dan mendapat tuntutan di kemudian hari. Jangan khawatir jika segala sesuatunya berjalan tidak sesuai keinginan Anda, Anda masih bisa memperbaiki penamaan, tanggal, waktu, tempat, detail-detail, bahkan cerita itu sendiri dengan menghubungi pengacara, agen literatur, atau penerbit.

    Ketika Anda sedang menulis, satu-satunya tujuan Anda adalah menuliskan semua yang ada dalam pikiran Anda.

  17. Kebenaran emosional lebih penting daripada kebenaran faktual.

  18. "Kapan ia lahir, pukul 02.00 atau pukul 04.00 dini hari?" "Siapa nama penjual bunga itu?" "Dari negara mana tetangga saya berasal?" Semua ini adalah detail-detail yang ingin Anda ketahui ketika Anda sedang menulis memoar, tetapi jika Anda tidak dapat mengingatnya, itu tidak apa-apa.

    Yang lebih penting dari fakta-fakta tersebut adalah bagaimana perasaan Anda ketika putra Anda lahir? Seberapa senang hati Anda ketika menerima bunga dari si dia? Apa yang Anda rasakan ketika tetangga Anda mengantar makanan pada suatu hari Natal, ketika Anda baru saja dipecat dari pekerjaan Anda dan tidak punya uang untuk membeli makanan?

    Ya, detail-detail fakta memang memberi warna pada sebuah kisah, tetapi jiwa dari kisah itu sendiri terkandung dalam emosi-emosi yang tersirat di dalamnya.

  19. Aktivitas menulis yang baik selalu melibatkan penulisan ulang.

  20. Aktivitas penulisan mana pun selalu dimulai dengan hasil yang tidak sempurna. Karena itu, selalu ada penulisan ulang. Berilah diri Anda waktu dan tempat untuk menulis ulang materi Anda, sampai Anda mendapatkan hasil yang betul-betul mengekspresikan kehidupan, suara hati, dan kebijaksanaan yang Anda miliki.

  21. Carilah dukungan.

  22. Carilah guru menulis, pembimbing, rekan sesama penulis, atau seorang "ghostwriter" untuk menolong Anda. Seorang pembimbing dapat mendorong dan memberi Anda saran, terutama ketika Anda tidak yakin bagaimana menyelesaikan tulisan Anda. Yang lebih penting lagi, seorang pembimbing dapat menolong Anda untuk tetap dapat fokus pada impian Anda.

  23. Pertahankan visi Anda.

  24. Ketika Anda sedang berkecil hati, ingatlah mengapa Anda melakukan hal ini. Apakah untuk meninggalkan warisan? Untuk membagikan kebijaksanaan yang Anda miliki?

Bayangkanlah betapa senangnya atau tersentuhnya orang yang membaca memoar Anda. Bayangkan bahwa kisah hidup Anda akan membuat perubahan dalam diri mereka. Pikirkanlah betapa puasnya Anda ketika menyelesaikan memoar itu.

Pertahankan visi Anda untuk menyelesaikan memoar yang Anda tulis. (t/Yudo)

Diterjemahkan dan disunting dari:

Nama situs : Author Bridge Media
Alamat URL : http://www.ghostwriter-needed.com
Judul asli artikel : 12 Tips on Writing Memoirs
Penulis : Tim Penulis
Tanggal akses : 31 Oktober 2013

Komentar