Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU
10 Manfaat Spiritual Membuat Jurnal
Beberapa minggu yang lalu, saya sedang membersihkan garasi saya dan menemukan setumpuk jurnal tua di tempat sampah plastik. Itu segera mengakhiri rencana saya untuk bersih-bersih. Selama dua jam, saya duduk di kursi lipat logam, membaca catatan yang telah saya tulis lebih dari satu dekade lalu. Saat saya membaca, saya diingatkan akan peristiwa hidup yang telah lama terlupakan, saya terkejut dengan pemeliharaan Allah, dan malu dengan kebodohan saya sendiri. Akan tetapi, untuk semua emosi yang muncul dari membaca jurnal-jurnal lama itu, ketika akhirnya saya meletakkannya, satu-satunya perasaan yang tersisa adalah rasa syukur.
Saya sangat senang saya telah membuat jurnal sejak masa muda saya.
Ada banyak berkat yang bisa diperoleh dari tindakan sederhana menuliskan pikiran seseorang setiap hari. Saya berpikir tentang cara-cara di mana jurnal telah memberi manfaat bagi saya secara spiritual dan karenanya, dengan harapan menginspirasi Anda untuk mulai membuat jurnal atau mendorong Anda untuk terus maju, di sini saya menawarkan 10 manfaat spiritual dari membuat jurnal.
1. Menulis Jurnal Menghasilkan Rekaman untuk Diri Sendiri
Periode enam bulan dalam hidup saya yang terekam dalam jurnal-jurnal garasi itu penting bagi saya dalam beberapa hal. Itu adalah saat ketika saya pertama kali menerima panggilan pelayanan. Saya juga baru mulai berkencan dengan wanita yang nantinya akan menjadi istri saya. Dan, masih banyak lagi peristiwa dramatis yang mengubah hidup yang juga terjadi dalam rentang waktu yang sama. Dan, sementara saya samar-samar mengingat garis besar kenangan itu, melihat detail yang dijabarkan dalam jurnal saya menerangi sudut-sudut gelap ingatan, dan mengembalikan warna yang telah pudar seiring waktu.
Memiliki catatan rekaman untuk diri sendiri untuk dilihat kembali mungkin merupakan manfaat yang paling jelas dari menulis jurnal, tetapi kenangan yang Anda simpan dengan menulis jurnal tidak hanya untuk kepentingan Anda.
2. Menulis Jurnal Menghasilkan Rekaman bagi Anak Cucu
Kenangan yang Anda simpan dalam jurnal Anda juga dapat berfungsi sebagai rekaman catatan pemikiran Anda untuk anak cucu Anda. Dan, jika kebetulan Anda berhasil melakukan sesuatu yang penting dalam hidup Anda, jurnal Anda mungkin dibaca oleh lebih dari sekadar kerabat yang ingin tahu. Menulis jurnal adalah kesempatan untuk meninggalkan warisan unik dari pikiran Anda untuk diubah ke dalam bentuk kertas. Ini adalah manfaat dari jurnal yang saya alami sendiri.
Ayah saya meninggal ketika saya baru berusia lima tahun. Dan, ingatan saya tentangnya sedikit dan tidak lengkap. Jadi, ketika saya sudah remaja dan memulai pencarian jati diri pada tahun-tahun itu, penting bagi saya untuk belajar lebih banyak tentang pria yang darinya saya berasal. Syukurlah, seperti saya, ayah saya adalah seorang penulis jurnal yang rajin. Duduk di ruang bawah tanah, sebagai seorang pemuda, membaca jurnal ayah saya yang tersimpan dalam kardus-kardus merupakan dasar kedewasaan saya. Itu memberi saya wawasan tentang pikiran ayah saya, pemikiran yang seharusnya hilang selamanya ke dalam kubur. Meskipun sudah meninggal, dia masih berbicara. Dan, saya diuntungkan.
Demikian pula, membaca jurnal orang-orang percaya dari masa lalu membuat pikiran kita menjadi tak lekang oleh waktu. Pikirkan jumlah misionaris yang tak terhitung jumlahnya, yang terinspirasi oleh The Diary of David Brainerd. Demikian pula, saya baru-baru ini membaca The Life and Diary of Andrew Bonar dan dikejutkan oleh sebuah catatan yang ditulis Bonar ketika dia sedang bergumul dengan jaminan keselamatan. Di tengah-tengah pencobaan pribadi itu, dia berkomentar, "Mungkin Allah sedang melihat orang lain yang akan memetik manfaat pada tahun-tahun mendatang dari semua kegelapan dan kebingungan yang saya alami saat ini." Dan, begitu banyak orang kudus yang bergumul, yang telah diuntungkan karenanya.
Sungguh suatu karunia untuk berbincang dengan orang-orang percaya yang telah lama meninggal menuju kemuliaan. Kiranya kita meninggalkan catatan penyemangat yang serupa bagi generasi setelah kita.
3. Menulis Jurnal Menghasilkan Rekaman Pemeliharaan Allah
Kembali ke garasi saya, saat saya membolak-balik halaman berdebu di bawah lampu neon, saya mendapati diri saya, lagi dan lagi, mengucap syukur kepada Tuhan. Mengingat ke masa lalu dengan bantuan berbagai catatan jurnal ini, saya dapat melihat dengan lebih jelas bagaimana Tuhan bekerja, bahkan pada saat-saat paling membingungkan dalam kehidupan muda saya.
Catatan-catatan di mana saya telah mengungkapkan ketakutan dan penderitaan yang paling besar, sekarang tampak bagi saya sebagai "tugu peringatan", tanda-tanda tentang bagaimana Allah telah setia menuntun saya melalui lembah yang paling gelap sekali pun. Dan, catatan pemeliharaan ini adalah hal yang tak ternilai pada masa-masa pencobaan ini. Mereka tidak menggantikan kesaksian Alkitab tentang kesetiaan Tuhan, tetapi menegaskannya dengan menjadi bukti yang personal dan tetap dari kasih setia Tuhan terhadap kita. Dengan membaca catatan jurnal Anda sendiri tentang pemeliharaan Allah pada masa lalu, Anda dapat dikuatkan untuk percaya bahwa Dia akan kembali setia kepada Anda di masa depan.
4. Menulis Jurnal Membuat Anda Menjadi Pemikir yang Lebih Jelas
Bahkan, jikalau jurnal ini hanya sebagai rekaman yang mencatat kehidupan saya, manfaat yang sungguh-sungguh saya alami hingga saat ini dari penulisan jurnal adalah membuat kebiasaan itu tetap bertahan. Manfaat spiritual paling langsung yang saya dapatkan dari menulis jurnal harian adalah membuat saya menjadi pemikir yang lebih jernih.
Menulis, seperti halnya berbicara, adalah tindakan membentuk pemikiran menjadi bahan yang dapat dikomunikasikan -- sesuatu yang dapat ditafsirkan oleh pikiran lain. Prosesnya membuat Anda membuang pikiran yang setengah jadi dan memperjelas pemikiran yang buram. Mengubah pikiran ke dalam kata-kata memperjelas pemikiran Anda. Dan, dengan demikian jurnal harian membantu mencapai tujuan itu juga.
5. Menulis Jurnal adalah Kebiasaan yang Dapat Menjadi Dasar untuk Membangun Kebiasaan Lain
Menulis jurnal harian merupakan suatu disiplin, sehingga tidak mengherankan jika banyak pria dan wanita yang memiliki disiplin itu juga cenderung menjadi jurnalis. Hal yang lucu tentang kebiasaan adalah bahwa mereka memiliki kecenderungan untuk memicu kebiasaan lainnya. Saya mencatat ini di artikel sebelumnya tentang kebiasaan membaca Alkitab setiap hari. Memiliki satu kebiasaan sering diikuti dengan kebiasaan lainnya. Menulis jurnal, berdoa, dan studi Alkitab menjadi teman minum kopi pagi saya, dan melakukan salah satu di antara hal itu menimbulkan efek seperti tiupan trompet, membangunkan keinginan untuk melakukan hal lainnya juga.
6. Menulis Jurnal Menyediakan Sarana untuk Melepaskan Beban Pikiran Anda
Saya sering bangun dengan pikiran kacau pada pagi hari. Kurangnya konsentrasi ini telah lebih dari satu kali menghasilkan waktu yang tidak efektif dalam mendalami Firman Allah. Pikiran saya terus mengembara dari teks firman dan kembali pada beberapa diskusi hari kemarin, atau beberapa keputusan besar yang harus saya buat.
Pada pagi hari seperti itu, saya telah menemukan bahwa hal terbaik yang harus saya lakukan adalah menyisihkan Alkitab saya selama beberapa saat dan "menuangkan" beban pikiran saya ke dalam jurnal saya. Bahkan, jika saya hanya menuliskan beberapa baris, untuk diteruskan lagi nantinya, hal itu berhasil. Beban saya seolah-olah dilepaskan, dan saya bisa membaca Kitab Suci dengan perhatian yang lebih besar.
7. Menulis Jurnal Menolong Saat Membuat Keputusan Sulit
Baru-baru ini, saya dihadapkan dengan keputusan hidup yang berat. Dan, jika Anda membuka jurnal saya pada minggu dan bulan di mana saya menimbang pilihan saya (tolong jangan lakukan. Itu bersifat pribadi), Anda akan menemukan halaman catatan di mana saya berbicara melalui pro dan kontra, hasil dan konsekuensi, ambisi dan ketakutan. Dan, seperti yang saya sebutkan pada poin 1, kertas memiliki cara untuk memberikan kejelasan pada pikiran. Jadi, menulis jurnal juga dapat memberikan kejelasan yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.
8. Menulis Jurnal Membuat Anda Menjadi Penulis yang Lebih Baik
Masuk akal jika Anda ingin menjadi lebih baik dalam sesuatu, Anda perlu mempraktikkannya. Dan, meskipun Anda mungkin tidak menganggap diri Anda seorang penulis, kita semua adalah penulis -- kita semua menulis email, menulis unggahan di media sosial, dan mengetik pesan teks. Dan, tidakkah Anda ingin menjadi lebih baik dalam menulis sehingga Anda dapat berkomunikasi lebih efektif dan mengesankan orang dengan kosakata Anda yang sangat banyak?
Oleh karena itu, jika Anda ingin menjadi lebih baik dalam menulis, Anda perlu menulis lebih banyak. Dan, cara yang bagus untuk menulis sedikit setiap hari adalah dengan membuat jurnal. Kelebihan dalam berlatih menulis melalui membuat jurnal adalah bahwa tidak ada orang yang melihat kesalahan Anda. Pikirkan jurnal Anda seperti lapangan basket pribadi, di mana Anda dapat mencoba cara-cara baru menembak lemparan bebas tanpa ada yang mengejek bentuk tubuh dan betis tak berotot Anda yang buruk.
9. Menulis Jurnal Menuangkan Doa ke Atas Kertas
Sama seperti kurangnya fokus dalam belajar Alkitab dapat dibantu dengan menulis jurnal, demikian juga perjuangan untuk berkonsentrasi saat berdoa dapat dibantu dengan tindakan menuliskan doa-doa Anda dalam sebuah jurnal.
Saya ingat, suatu hari ketika menulis dalam jurnal, saya bertanya pada diri sendiri, "Untuk siapa saya menulis jurnal ini?" Dengan kata lain, siapa audiens saya? Saya tidak menujukan catatan kepada jurnal saya. Karena, bertentangan dengan apa yang mungkin Anda pernah dengar, catatan jurnal saya tidak semuanya dimulai dengan, dear diary, (jurnal saya juga tidak memiliki gembok dan kunci berbentuk hati). Ketika saya mempertimbangkan hal ini, saya menyadari bahwa sebagian besar catatan jurnal saya ditujukan pada Allah sebagai Pribadi penerima yang tersirat. Sepanjang waktu saat menulis jurnal, saya benar-benar berdoa. Dan, itu adalah praktik yang sejak saat itu saya coba lakukan dengan lebih sengaja dan yang dengan sepenuh hati saya rekomendasikan kepada Anda. Tulislah jurnal untuk doa-doa Anda.
10. Menulis Jurnal Menyediakan Tempat untuk Mencatat Wawasan yang Diperoleh dari Studi Alkitab
Karena saya biasanya membuat jurnal bersamaan dengan studi Alkitab, pemikiran tentang Kitab Suci yang saya baca sering kali mewarnai catatan saya. Namun, sebagaimana sifat manusia berdosa, saya cenderung melupakan pelajaran yang telah Tuhan tunjukkan kepada saya dan perlu sebuah pengingat. Tidak jarang saya menggumamkan kata "wow" ketika membaca jurnal-jurnal lama, saya menemukan beberapa wawasan mendalam tentang sebuah perikop pembacaan Alkitab yang telah lama saya lupakan, yang ditulis dengan tangan saya sendiri. Jika bukan karena jurnal saya, wawasan itu tidak akan terpelihara untuk saya.
Kesimpulan
Adalah doa saya agar beberapa manfaat rohani dari menulis jurnal ini akan memicu keinginan dalam diri Anda untuk mulai membuat jurnal atau mendorong Anda untuk bertahan dalam kebiasaan itu. (t/N.Risanti)
Audio 10 Manfaat Spiritual Membuat Jurnal
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Redeeming Productivity |
Alamat situs | : | https://redeemingproductivity.com/10-spiritual-benefits-of-journaling |
Judul asli artikel | : | 10 Spiritual Benefits of Journaling |
Penulis artikel | : | Reagan Rose |
- Log in to post comments