Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU
Ikat Gagasan Anda dan Wujudkan Dalam Tulisan
Dirangkum oleh: Kristina Dwi Lestari
Gagasan muncul ibarat petir yang melesat dengan cepat. Gagasan adalah sebuah interaksi tentang apa yang berhasil ditangkap oleh pikiran. Jika berhasil menangkap gagasan tersebut, Anda pasti berusaha menuangkannya dalam bentuk penggunaan bahasa, baik secara tulisan, maupun lisan. [block:views=similarterms-block_1]
Jika Anda berusaha mewujudkan gagasan lewat tulisan, segeralah mengambil langkah untuk menuliskan apa saja yang ada di otak Anda. Ikatlah gagasan Anda ke dalam sebuah tulisan. Berikut beberapa kiat untuk mengenali sumber gagasan, termasuk langkah apa yang dapat dilakukan dalam mewujudkan gagasan tersebut dengan menggunakan bahasa tulis.
- Kenali datangnya gagasan Anda.
Ide atau gagasan yang tersusun dalam pikiran kita dapat muncul di mana saja dan dipicu oleh apa saja yang ada di sekitar kita. Ide itu bisa muncul dari kehidupan Anda, saat sedang membaca buku atau koran di pagi hari, bahkan bisa juga saat Anda sedang melihat pertandingan olahraga. Pendek kata, ide atau gagasan ada di mana-mana dan berlangsung secara spontan, sangat cepat, atau kadang tidak terduga datangnya. Jika mendapati hal tersebut, segeralah Anda "mengikat" semua itu. Yang dibutuhkan dalam hal ini adalah suasana hati yang kondusif dan mengamati situasi sekitar. Bagaimana cara mengikat gagasan tersebut? Segeralah Anda menulis, langsung di depan komputer atau langsung menulisnya di atas secarik kertas. - Galilah terus apa yang ada di sekeliling Anda.
Beberapa orang mungkin mengembangkan idenya dengan melakukan observasi dengan cara bepergian, bertemu dengan beberapa orang, melakukan wawancara, dan sedikit investigasi. Pada saat Anda melakukan wawancara, kembangkan imajinasi Anda dan kembangkan naluri "investigasi" Anda. Menggali ide dengan melakukan observasi diartikan dengan merekam apa yang Anda lihat dan rasakan. Dari perjalanan tersebut, mungkin Anda tidak hanya menemukan gagasan saja, tapi sekaligus juga pelajaran hidup yang lebih berharga. - Bacalah sumber bacaan yang menyenangkan diri Anda.
Ibarat bahan bakar, membaca merupakan sarana utama untuk lebih memotivasi diri dalam menulis. Bagi kebanyakan orang, kegiatan membaca merupakan salah satu sumber gagasan. Namun, bagaimana jika minat membaca kita kurang? Tentu kita perlu mulai membangkitkan minat dengan membaca dari hal yang sederhana terlebih dahulu, yaitu dengan menemukan bahan bacaan yang menyenangkan diri Anda. Dari bacaan yang kita senangi, tak jarang akhirnya akan muncul gagasan yang brilian. Bahan bacaan tidak selamanya dalam bentuk buku, sebuah koran di pagi hari atau majalah dan jenis bacaan lainnya juga bisa menjadi sumber inspirasi. - Jadikanlah membaca dan menulis sebagai kebiasaan terlebih dahulu.
Setelah kegiatan membaca menjadi sebuah ritme kebiasaan Anda, jadikanlah menulis sebagai sebuah kebiasaan pula. Smith (1988) mengemukakan bahwa kita menulis, setidaknya, karena dua alasan. Pertama, kita menulis untuk berkomunikasi dengan orang lain. Namun yang lebih penting, kita menulis untuk diri kita sendiri, untuk memperjelas dan merangsang pikiran kita, serta meluapkan semua gagasan yang ada di dalam pikiran kita.
Hal positif yang Elbow (1973) bagikan tentang gagasan adalah bahwa sulit untuk mengendalikan lebih dari satu gagasan dalam pikiran sekaligus. Tatkala kita menuliskan gagasan kita, hal-hal samar dan abstrak menjadi jelas dan konkret. Saat semua pikiran tumpah di atas kertas, kita bisa melihat hubungan di antara mereka dan bisa menciptakan pemikiran yang lebih baik. Dengan kata lain, menulis bisa membuat kita menjadi lebih cerdas. - Mulailah menulis dari mana saja.
Saat menangkap sebuah ide, Anda bisa langsung menuliskannya dari mana saja. Realitas kehidupan misalnya, merupakan penyedia ide yang bisa untuk Anda gali. Sebagai contoh, saat Anda menulis cerita fiksi tentang semua yang kita alami, kita lihat, kita rasakan dapat kita tumpahkan dalam tulisan kita. Mulailah menulis dari mana saja yang saat itu menjadi minat Anda. Terkadang, tidak ada salahnya menggunakan prinsip jurnalistik yang menggunakan prinsip 5W + 1H.
Sahabat Penulis, beberapa hal di atas kiranya dapat memberikan stimulus bagi Anda sehingga ketika menangkap sebuah gagasan, Anda tidak membiarkannya berlalu begitu saja. Yakinlah bahwa gagasan itu sebenarnya sudah ada dalam diri Anda, mulai dari yang paling sederhana sampai ke yang luar biasa. Amatlah sayang jika tidak Anda wujudkan dalam bentuk tulisan. Selamat menyampaikan gagasan Anda dalam bentuk tulisan.
Dirangkum dari:
- Gong, Gola. 2005. "Menemukan Ide", dalam "Matabaca" Vol.4/No.1/September 2005. Hlm. 36 -- 37.
- Harefa, Andrias. 2002. "Agar Menulis Mengarang Bisa Gampang". Jakarta: Gramedia.
- Hernowo. 2005. "Mengikat Makna Sehari-hari". Bandung: Mizan Learning Center (MLC).
- _______. "Menulis Membutuhkan Membaca dan Membaca Membutuhkan Menulis", dalam http://pelitaku.sabda.org/node/144.
- 7147 reads