Bahan Belajar Kristen Online dapatkan di:live.sabda.org

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU

Apakah Allah Memanggil Saya untuk Menulis?

Terakhir kali Anda berbicara kepada para penulis, dan saya ingin Anda melakukannya lagi. Bicaralah kepada kami yang adalah penulis (atau kami yang bercita-cita untuk melayani gereja sebagai penulis) tentang panggilan. Kebanyakan penulis Kristen tampaknya, menulis untuk mengekspresikan diri, bukan dari keyakinan secara sadar bahwa Allah telah memanggil mereka untuk menulis – tentu saja tidak dalam arti formal panggilan untuk melayani seperti pendeta. Jadi, berbicaralah kepada para penulis. Bagaimana saya tahu jika Allah memanggil saya untuk pekerjaan ini?

Panggilan Allah dalam Perjanjian Baru terutama adalah panggilan kita keluar dari kegelapan menuju terang. Anda tahu itu. Banyak orang tahu itu. Itu pada dasarnya adalah panggilan kita dalam pertobatan. Jadi, ketika kita berbicara tentang panggilan, begitulah Perjanjian Baru sebagian besar membicarakannya.

Gambar: panggilan menulis

Namun, itu juga bisa merujuk pada pekerjaan hidup kita, seperti dalam 1 Korintus 7:15. Jika ya, itu bisa berarti tempat yang telah Allah taruh bagi kita, entah kita suka atau tidak. Dengan kata lain, itu tidak didorong oleh keinginan kita, seperti perbudakan. Paulus membahasnya dalam 1 Korintus 7. Jika Anda berada dalam posisi perbudakan yang mengerikan, itulah panggilan Anda saat ini, entah Anda menginginkannya atau tidak. Ini juga bisa berarti apa yang dapat Anda pilih, seperti kebebasan dari perbudakan, yang juga dia bahas dalam 1 Korintus 7. Lagipula, kebanyakan orang di dunia ini tidak memiliki kebebasan untuk memilih pekerjaan hidup mereka, tetapi mereka tetap memiliki panggilan. Saya ingin memastikan saya mengatakan itu, karena kita orang Barat memiliki begitu banyak pilihan luar biasa – pada usia 15, kita memimpikan 10 hal yang dapat kita lakukan ketika kita dewasa. Kebanyakan orang di dunia tidak memiliki kebebasan semacam itu, tetapi mereka memiliki panggilan. Di mana pun mereka berada, mereka dapat memiliki panggilan.

Namun, saya berbicara kepada mereka yang memiliki kebebasan di mana kita dapat melihat di antara kemungkinan hal-hal yang harus dilakukan. Jadi, pemahaman saya tentang panggilan semacam ini adalah bahwa itu merupakan pekerjaan Allah dalam pikiran dan hati kita dan kemampuan dan hubungan yang menghasilkan berulang, bukan sementara; jangka panjang, bukan jangka pendek; mempesona, tidak hanya menarik; murah hati, tidak egois; memuliakan Kristus, bukan keinginan menulis yang meninggikan diri sendiri, yang terbukti bermanfaat dalam kehidupan orang lain. Itulah definisi saya tentang panggilan untuk menulis. Saya akan mengatakannya lagi: Ini berulang, bukan sementara; jangka panjang, bukan berumur pendek; mempesona, tidak hanya menarik; murah hati, tidak egois; memuliakan Kristus, bukan keinginan menulis yang meninggikan diri sendiri, yang terbukti bermanfaat dalam kehidupan orang lain.

Jadi, saya akan mengilustrasikan munculnya panggilan ini melalui tingkat dorongan untuk menulis yang kebanyakan dari kita mengalaminya. Menulis itu bagus demi eksplorasi. Kita belajar sambil menulis dan menulis sambil belajar. Proses ini bagus. Ini adalah salah satu alasan utama untuk membuat jurnal, katakanlah, ketika Anda lebih muda atau lebih tua – buku catatan ide tempat Anda dapat menyusun ide dan pemikiran Anda. Dorongan ini, bagaimanapun, belum merupakan panggilan Allah untuk menulis. Dorongan itu ada pada Anda. Anda belum tahu apakah Anda memiliki panggilan ilahi untuk menjadi penulis.

Kedua, menulis itu baik untuk tujuan keahlian atau keindahan. Manusia suka menciptakan sesuatu. Beberapa membuat makanan lezat, disajikan dengan indah. Beberapa membuat rumah yang indah dengan segala sesuatu didekorasi dengan cara yang menarik. Dan, beberapa membuat mesin yang menghasilkan hal-hal menakjubkan. Beberapa membuat rencana pelajaran untuk mengajar. Beberapa membuat lukisan, ukiran, lagu, teras, beranda, dek, dan lain-lain. Kita adalah pembuat secara alami. Membuat sesuatu itu benar-benar memuaskan. Dan, banyak orang bertujuan untuk membuat sesuatu menjadi indah dengan menulis – sesuatu yang menarik, sesuatu yang memikat. Dan, itu bagus, tetapi itu belum menjadi panggilan ilahi untuk menulis. Hanya memiliki dorongan seperti itu, bukanlah panggilan.

Kemudian ada dorongan untuk menulis, tidak hanya untuk belajar dan tidak hanya untuk menciptakan sesuatu yang indah atau menarik atau memikat, tetapi juga dorongan untuk mengajar dan menyadarkan dan menarik dan mengubah orang menjadi penyembah Kristus yang taat. Ketika dorongan hati ini menguasai seseorang, dia mengalami panggilan dari Tuhan untuk menulis. Maka dorongan untuk menulis, menemukan dan belajar tidak pernah cukup. Ini baik. Ini nyata. Namun, itu tidak akan memuaskan. Dorongan untuk membuat sesuatu yang indah dan menarik dan memikat tidak pernah cukup. Itu nyata dan bagus, tetapi tidak akan memuaskan orang yang memiliki panggilan ilahi dari Allah dalam hidupnya untuk menulis.

Sebelum tulisan itu ditujukan bagi Allah, itu bukanlah panggilan dari Allah.

  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Panggilan ilahi untuk menulis adalah panggilan dari Allah, melalui Allah, dan untuk Allah. Sebelum tulisan itu ditujukan bagi Allah, itu bukanlah panggilan dari Allah. Jadi, kita beralih dari penemuan kebenaran melalui tulisan ke ekspresi kreatif – melalui tulisan ke peran seorang hamba dalam tulisan – yang saya jelaskan sebelumnya seperti ini: dorongan untuk mengajar dan menyadarkan serta menarik dan mengubah orang menjadi penyembah Kristus yang taat. Membukakan hamparan kebenaran yang tak terbatas, menyadarkan akan kemuliaan Allah yang terpancar melalui semua yang telah Dia jadikan, menarik dengan keahlian puisi dan diksi dan gaya dan cerita, mengubah mereka menjadi orang-orang yang menikmati Allah bersama kita dan menjalani hidup dengan cara yang menyenangkan Allah.

Semua itu berarti bahwa panggilan untuk menulis jelas adalah panggilan untuk memengaruhi dan mentransformasi, menyadarkan, memberi petunjuk, menarik. Dan karenanya, itu adalah panggilan untuk berdoa dan mempercayai Allah, karena kita tidak dapat melakukannya dengan menulis. Menulis harus menjadi alat di tangan Roh Kudus dan kekuatan mukjizat-Nya. Jadi, orang dengan panggilan dari Tuhan untuk menjadi penulis adalah orang yang dipanggil untuk melakukan apa yang hanya bisa dilakukan oleh Tuhan dalam kehidupan orang lain melalui tulisan. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Desiring God
URL : https://www.desiringgod.org/interviews/has-god-called-me-to-write
Judul asli artikel : Has God Called Me to Write
Penulis artikel : John Piper

Komentar