Skip to main content

Mulai dengan Langkah Pertama

Kapan saat yang tepat untuk menulis? Kemarin! Maksudnya adalah kita harus segera menulis jika hasrat untuk menulis sudah ada. Pepatah China mengatakan, "perjalanan 1000 mil harus dimulai dengan langkah pertama."

PERSIAPAN AWAL: Ajukan pertanyaan kepada diri Anda: Di mana Anda dapat menulis dengan baik? Mungkin di kamar, di kantor, atau di tempat sepi. Kapan? Mungkin pagi, siang, sore, malam, atau tengah malam. Namun, bagaimana jika Anda merasa tidak memunyai waktu untuk menulis? Sue Grafton, dalam artikel yang ditulisnya memberikan tujuh cara, yaitu: tidur satu jam lebih larut; bangun satu jam lebih awal; menulis di perjalanan; menggunakan sisa jam makan siang; menyisihkan waktu dalam seminggu; ketika anak-anak atau pasangan pergi ke luar rumah; memperbaiki dan memberdayakan waktu santai Anda.[1]

Terapi Menulis

Hal terbaik dalam penulisan jurnal adalah Anda tidak mungkin gagal! Tidak ada "aturan" dalam penulisan jurnal, hanya ada saran-saran:

  1. Pilihlah sebuah buku catatan khusus untuk jurnal Anda. Bisa berupa lembaran-lembaran bergaris-garis ataupun lembaran-lembaran kosong, bisa berupa buku yang dijilid maupun lembaran-lembaran yang bisa dilepas. Pilih saja yang menurut Anda paling nyaman!

  2. Menulislah sedikitnya selama 5 menit setiap hari. Akan tetapi, jangan menghukum diri Anda jika Anda melewatkan seminggu, sebulan, atau bahkan setahun (tanpa menulis)!

Kiat Memperindah Tulisan Renungan

Isi renungan memang merupakan faktor terpenting dalam sebuah tulisan renungan. Tetapi, kita tidak bisa mengabaikan kemasannya juga. Untuk memperindah tulisan renungan Anda, perhatikanlah beberapa hal berikut:

1. Membuat Bagian Awal yang Menarik

Bagian awal tulisan adalah wilayah yang sangat penting. Bagian ini sangat menentukan apakah pembaca tertarik untuk membaca keseluruhan tulisan itu atau tidak.

Pilihlah kata-kata yang Anda pakai dengan cermat. Sebuah kata, bisa menjadi seperti setetes tinta yang jatuh di seember air putih. Dia dapat mengubah isi seluruh tulisan Anda.

Kiat-Kiat Menjadi Editor

Dirangkum oleh: Truly Almendo Pasaribu

Editor merupakan tulang punggung dalam penerbitan. Tidak hanya itu, editor memegang peranan penting untuk menambah nilai sebuah karya. Peranan ini disertai tanggung jawab yang berat. Editor yang cerdas, rajin, teliti, dan taktis, bisa mempererat kerja sama antara penerbit dan pengarang. Sedangkan kecerobohan dan ketidaktaktisan seorang editor, bisa mendatangkan bencana bagi hubungan penerbit dengan pengarang.

Selain dituntut untuk berlatih dengan metode "belajar dengan bekerja", editor juga ditantang untuk terus memperkaya wawasannya dalam dunia pengeditan. Salah satunya adalah dengan mengikuti tip-tip berikut ini.

Menilai Kualitas Terjemahan

Dirangkum oleh: Truly Almendo Pasaribu

Seperti halnya seorang penulis perlu mengembangkan teknik menulisnya, tidak dapat dimungkiri bahwa penerjemah juga perlu mengembangkan kualitas terjemahannya. Penerjemah tidak hanya bertanggung jawab untuk mengalihbahasakan sebuah naskah, tetapi dia juga perlu berperan sebagai pengamat yang mengevaluasi hasil terjemahannya. Hanya saja, penerjemah biasanya merasa sulit menilai pekerjaannya sendiri, karena secara psikologis dia mungkin akan beranggapan terjemahannya sudah bagus. Hal ini tentu saja akan memengaruhi penilaiannya terhadap sebuah teks. Jika demikian, apa yang sebaiknya penerjemah lakukan?

Tip-Tip Menulis Novel

Ditulis oleh: Santi Titik Lestari

Menulis novel tidaklah semudah menulis cerpen atau artikel. Cerita yang disajikan dalam novel memerlukan beberapa tahap/urutan hingga menjadi kesatuan alur yang menceritakan kehidupan tokoh. Proses membuat novel memang perlu waktu lebih banyak. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam menulis novel.

1. Pahami benar langkah-langkah pembuatan novel.

Temukanlah ide yang menarik. Lalu, buatlah sinopsisnya agar Anda bisa mengembangkan ide dan memaparkan karakteristik tokoh cerita Anda. Kembangkanlah sinopsis cerita menjadi alur cerita (babak) atau storyline. Setelah mendapatkan alur cerita, kembangkanlah alur itu menjadi adegan-adegan yang detail. Inilah yang sering disebut draf awal. Perhaluslah kata-kata dan revisilah tulisan Anda, sampai Anda menghasilkan draf akhir.