Skip to main content

Ragam Bahasa Baku

Bahasa standar selamanya adalah bahasa tulisan.

Sutan Takdir Alisjahbana

Ragam bahasa baku itu merupakan ragam bahasa yang standar, bersifat formal. Tuntutan untuk menggunakan ragam bahasa seperti ini biasa ditemukan dalam pertemuan-pertemuan yang bersifat formal, dalam tulisan-tulisan ilmiah (makalah, skripsi, tesis, disertasi), percakapan dengan pihak yang berstatus akademis yang lebih tinggi, dan sebagainya.

AC, VCD, DVD, TV, UII, UGM, HP

Tidak diragukan lagi bahwa singkatan-singkatan seperti AC, VCD, DVD, dan TV sudah menjadi bagian integral dari bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa nusantara lain. Setiap hari, singkatan tersebut kita temui di berbagai konteks atau malah kita gunakan sendiri. Tentu ini sah-sah saja. Orang yang kreatif sekaligus menolak pengaruh bahasa Inggris yang terlalu dahsyat dalam bahasa Indonesia, pasti dapat mengajukan alternatif lain yang lebih menusantara. Misalnya saja, alat penyegar udara sebagai pengganti AC. Namun, masalah ini bukan topik kita di sini.

Cara Berpikir Masyarakat Memengaruhi Perluasan Kosakata Bahasa Indonesia

Dalam upaya memperluas kosakata bahasa Indonesia, kita juga harus meningkatkan kemampuan masyarakat untuk terus mengembangkan cara berpikir. Karena setiap kali kita masuk ke dalam cara berpikir yang terlalu falsafah, kita mendapatkan kesulitan yang luar biasa dalam pengungkapan.

Proses berpikir

Definisi, Jenis, dan Macam Frasa

Kalimat terdiri atas beberapa satuan. Satuan-satuan tersebut terdiri atas satu kata atau lebih. Satuan pembentuk kalimat tersebut menempati fungsi tertentu. Fungsi yang dimaksud, yaitu Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), Pelengkap (Pel.), dan Keterangan (Ket.). Fungsi-fungsi tersebut boleh ada atau tidak dalam suatu kalimat. Fungsi yang wajib ada, yaitu subjek dan predikat. Fungsi dalam kalimat dapat terdiri atas kata, frasa, maupun klausa.

Kesesatan Bahasa

Sebetulnya, kata-kata dalam bahasa dapat memiliki arti yang berbeda-beda, dan setiap kata dalam sebuah kalimat memunyai arti yang sesuai dengan arti kalimat yang bersangkutan. Maka, meskipun kata yang dipakai sama dalam kalimat yang berbeda, kata dapat bervariasi artinya.

Sebuah kalimat dengan struktur tertentu, dapat memunyai arti lebih dari satu dan arti kalimat juga tergantung dari konteksnya, sehingga arti kalimat yang sama dapat bervariasi dalam kalimat yang berbeda.

Lisan dan Tulisan

"Bahasa pada hakikatnya adalah lisan, bukan tulis," kata Lie Charlie dalam kolom Bahasa, edisi Jumat, 11 Juni 2010.

Ini hanya benar secara kronologis. Bahasa berevolusi dari lisan ke tulisan. Budaya bergerak dari "orality" ke "literacy". Dengan percetakan, teks menjadi makin utama. Kini, radio, televisi, dan internet pun hanya bisa ada dan berfungsi dengan tulisan. Tulisan tidak akan ada tanpa lisan. Tetapi, bahasa tulisan bukan sekadar bahasa lisan yang dituliskan. Hakikat bahasa tidak lagi lisan.