Bahan Belajar Kristen Online dapatkan di:live.sabda.org

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU

Frank C. Laubach

Frank Charles Laubach lahir di Benton, Pennsylvania, pada 2 September 1884. Ia bersekolah di Bloomsburg State College (1901), Perkiomen Prep School (1905), Princeton University (BA, 1909), dan Union Theological Seminary (1913). Ia menikah dengan Effa Seely pada 15 Mei 1912, dan meraih gelar MA (1912) dan Ph.D (1915) di Columbia University.

Frank C. Laubach

Pada tahun 1915, Dr. Laubach dan istrinya berangkat ke Filipina sebagai misionaris utusan jemaat bersama American Board of Commissioners for Foreign Missions. Ia melayani sebagai pendeta di Cagayan, sekaligus mengajar di Union Theological Seminary di Manila. Pada tahun 1930, ia memulai proyek pemberantasan buta huruf di pulau Mindanao, pada saat itulah ia juga mulai mengembangkan alfabet bagi bahasa suku Maranao (saat itu, suku tersebut belum pernah merekam bahasa mereka dalam tulisan --red.). Proyek ini adalah cikal bakal dari program Each One Teach One (EOTO) yang mendorong para orang dewasa dari suku Maranao (yang saat itu diajar oleh para sukarelawan) saling mengajar di antara mereka sendiri. Dari tahun 1930 sampai 1970, Dr. Laubach mengadakan perjalanan ke lebih dari 100 negara untuk mengentaskan buta huruf dalam 312 bahasa lokal. Beliau dan tim yang melayani bersamanya bekerja sama dengan lembaga-lembaga misi, kalangan swasta, pemerintah, USAID (U.S. Agency for International Development), lembaga Peace Corps, dan UNESCO.

Pada tahun 1935, Dr. Laubach membentuk World Literacy Comitee, dan pada tahun 1941 ia menjadi salah satu pendiri dari Comitee on World Literacy and Christian Literature, saat itu dikenal sebagai "Lit-Lit" (di kemudian hari dikenal sebagai Intermedia) yang berdiri di bawah National Council of Churches. Beliau melayani bersama organisasi ini sampai masa pensiunnya pada 1954, pada usia 80 tahun. Pada tahun 1951, untuk memfasilitasi kerja sama antara lembaga pemerintah dan lembaga sekuler, Dr. Laubach mendirikan World Literacy, Inc. (sekarang dikenal dengan nama World Education). Pada tahun 1955, setahun setelah pensiun, beliau mendirikan Laubach Literacy, Inc., sebuah organisasi nonprofit yang bermarkas di Syracuse, New york. Anak laki-lakinya, Robert, menjabat sebagai ketua organisasi ini setelah Dr. Laubach meninggal pada 11 Juni 1970. Istrinya, Effa Seely, meninggal 3 tahun kemudian pada 29 Maret 1973, pada usia 85 tahun. Keduanya dimakamkan di pemakaman keluarga di Benton, Pennsylvania.

Dr. Laubach adalah seorang penulis yang produktif. Karya-karyanya meliputi banyak bidang, tentang Filipina, doa dan kehidupan rohani, tantangan terhadap melek huruf internasional, sampai kepada bantuan teknis dalam mengajar, serta materi-materi untuk mengajar orang-orang dewasa dalam membaca. Beliau juga menjadi pendorong dibukanya fakultas keaksaraan dan jurnalistik di Hartford School of Missions, Syracuse University, Asbury College, Baylor University, University of California, dan lebih dari 20 pusat pembelajaran semacam itu di seluruh Amerika Serikat.

Laubach telah mendapat pengakuan atas upayanya ini, beberapa di antaranya adalah gelar kehormatan dari universitas-universitas seperti Princeton University, Columbia University, Syracuse University, dan Temple University dan juga dari sekolah-sekolah tinggi seperti Lafayette, Wooster, Muskingam, Marietta, Findlay dan Baldwin-Wallace. Majalah Time juga menyebut beliau sebagai pencetus dari gerakan pemberantasan buta huruf dunia. Norman Vincent Peale, dalam bukunya yang berjudul "Look" menyebut Laubach sebagai salah satu dari 5 orang terbesar, sedangkan majalah Newsweek menulis artikel yang menyebut dirinya sebagai "salah satu tokoh besar dalam dunia misi." Lowell Thomas menjulukinya sebagai "guru yang paling terkemuka pada zaman kita." Pada peringatan kelahirannya yang ke-100, United States Postal Services memberi penghormatan kepada beliau dengan menerbitkan prangko bergambar dirinya, mengikuti seri prangko "Great Americans".

Karya-karya Dr. Laubach menjadi bahan ajar bagi anak-anak Sekolah Minggu.

  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Kehidupan beliau direkam dalam 4 buku yang ditulis oleh berbagai penulis seperti "Apostle to the Illiterates" oleh David E. Mason; "Each One Teach One" oleh Marjorie Medary; "Champion of Silent Billion" oleh Helen M. Roberts; dan "Frank C. Laubach, Teacher of Millions" oleh David E. Mason. Sampai hari ini, karya-karya Dr. Laubach menjadi bahan ajar bagi anak-anak Sekolah Minggu di berbagai denominasi, dan artikel mengenai dirinya juga muncul di berbagai majalah rohani maupun sekuler. (t/Yudo)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs : Syracuse University Library
Alamat URL : https://library.syr.edu/digital/guides/l/laubach_coll.htm
Judul asli artikel : Biographical History of Frank C. Laubach
Penulis : Tidak dicantumkan
Tanggal akses : 16 Oktober 2013

Komentar