Skip to main content

Bahasa Indonesia Tempo Dulu Lebih Cantik?

Tanpa kita sadari, Bahasa Indonesia sudah banyak mengalami perubahan penampilan dibandingkan dengan era tahun 1950-an. Menurut saya, pada zaman itu, gaya bahasanya lebih cantik dan lebih mengena di hati. Barangkali pada masa itu, pengaruh Bahasa Melayu masih sangat kental merasuk pada gaya penulisan wartawan dan sastrawan dan secara pelan tapi pasti "genre" ini menyurut dan meluntur. Bahasa Indonesia yang kita geluti sekarang ini terasa lebih lugas (zakelijk) dan lebih harfiah (letterlijk).

Bahasa Indonesia di Dunia Siber: Komunikasi Berperantarakan Komputer-Internet

Dirangkum oleh: Berlin B.

Kemajuan dunia siber (cyber), yang ditandai oleh perkembangan pesat dunia internet, benar-benar telah menjadi salah satu ciri tatanan baru teknologi informasi. Teknologi gabungan internet-komputer-World Wide Web ini telah membentuk suatu generasi baru yang lebih dahsyat dibandingkan dengan revolusi yang dipicu oleh temuan radio, percetakan, mobil, dan televisi.

Kreatif dalam Memakai Kata/Istilah Asing dalam Bahasa Indonesia

Beberapa waktu belakangan ini, ada sebuah kata yang dapat dikatakan populer atau dikenal luas dalam komunikasi resmi maupun sehari-hari. Kata yang dimaksud adalah kata "event", yang kemungkinan besar marak sebagai akibat dari munculnya sejumlah 'event organizer' di Indonesia pada tahun 1990-an, hingga kini.

Efek Jera dengan Bahasa Gamblang

"Sebagian besar balita di dusun itu menderita gizi buruk." Demikian kalimat yang dikutip dari sebuah berita di sebuah surat kabar. Sepertinya, tak ada yang salah dengan kalimatnya. Juga tak ada yang salah dengan penulis beritanya. Hanya ada istilah yang saat ini jadi sering digunakan, yaitu "gizi buruk". Maksudnya, busung lapar atau balita yang menderita sakit karena kurang makan, kurang gizi, kurang vitamin, pokoknya serba kuranglah.

Suarakan Bahasa Daerahmu!

"Demam" berbahasa Indonesia sedang melanda daerah pedesaan. Para orang tua, terutama yang pernah tinggal atau menempuh pendidikan di kota, telah menggunakan Bahasa Indonesia kepada anak-anak mereka. Pilihan ini menyebabkan para anak lebih menguasai Bahasa Indonesia daripada bahasa daerahnya dan juga bahasa sukunya. Ada semacam kebanggaan pada diri orang tua, merasa hebat dan modern, ketika anaknya menguasai Bahasa Indonesia, dan justru tidak mengerti bahasa daerahnya.

Beberapa Ciri Bahasa Indonesia Baku

Karena wilayah pemakaiannya yang amat luas dan penuturnya yang beragam, bahasa Indonesia pun memunyai banyak ragam. Berbagai ragam bahasa itu tetap disebut sebagai bahasa Indonesia karena semuanya memiliki beberapa kesamaan ciri. Ciri dan kaidah tata bunyi, pembentukan kata, dan tata makna pada umumnya sama. Itulah sebabnya, kita dapat saling memahami orang lain yang berbahasa Indonesia dengan ragam berbeda, walaupun kita melihat ada perbedaan perwujudan bahasa Indonesianya.

Kekecualian Linguistik

Keteraturan matematis dan paradigmatis dalam bahasa adalah sesuatu yang mustahil dan karena itu, belajar bahasa harus bersiap menghadapi beragam kekecualian.

Para pengguna bahasa tak menyadari bahwa sejumlah kekecualian itu sebenarnya sebuah anomali, melawan logika kebahasaan. Pengguna bahasa tak mempertanyakan lagi hukum janggal dalam beberapa aspek kebahasaan itu.

Tergelincir dalam Sintaksis

Jakarta (ANTARA News) - Atlet ski es yang andal terbiasa bermanuver dalam kelokan sulit dan berbahaya. Karena andal, sang atlet meluncur dengan aman dan gemulai. Namun sehandal apa pun, sesekali dia pernah tergelincir dalam aksinya. Ibarat kata pepatah: sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Begitu juga pengalaman wartawan atau mereka yang bergerak di dunia olah kata. Mereka sesekali tergelincir dalam sintaksis atau tata kata.