Bahan Belajar Kristen Online dapatkan di:live.sabda.org

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU

Bagus, ..., Jelek, Garink?

Penulis : Franco Lingua

Seiring perkembangan, berbagai istilah baru pun bermunculan. Keyboard tidak hanya dikenal sebagai alat musik, tetapi juga "papan ketik" untuk komputer. Mouse dulunya digunakan sebagai referen untuk tikus, kini sebutan itu juga ditujukan untuk mengacu pada salah satu perangkat pendukung komputer. Dalam pergaulan sehari-hari, beragam istilah baru juga bermunculan. Maraknya istilah baru ini umumnya disosialisasikan oleh generasi muda ABG.<!--break-->
[block:views=similarterms-block_1]

Istilah-istilah seperti jayus, ja"im, ngeceng, dan sebagainya menjadi istilah yang muncul dari gejolak muda. Dan terus terang kalau diperhadapkan pada istilah-istilah "gaul" itu, saya cenderung agak alergi, meskipun harus saya akui bahwa fenomena ini sangat menarik untuk diamati. Terus terang pula saya akui bahwa sampai sekarang saya masih bingung dengan, katakanlah istilah jayus yang entah mengacu ke sifat yang bagaimana.

Terkait dengan hal itu, setelah lama terpampang, baru sekarang saya mengamati secara lebih cermat kriteria penilaian sebuah jajak pendapat pada halaman blog lokal di kantor kami. Ada kriteria "bagus", "biasa", "kurang", "jelek", dan "garink". Bagi saya, kriteria ini cukup menggelitik. Dari kriteria "bagus" hingga "jelek", bisa dipahami. Namun, saya pun bertanya-tanya, garink di sini maksudnya apa? Mengapa pula berada di posisi yang terpuruk?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata garing, berarti keras dan kering. Umumnya, sesuatu yang keras kurang begitu disukai, malah tidak disukai. Kerupuk yang keras tentunya tidak nikmat dikunyah, apalagi bagi mereka yang giginya sedang bermasalah. Singkatnya, sesuatu yang garink adalah sesuatu yang tidak nikmat, tidak enak.

Nah, kalau sudah begini, apa yang membedakan "jelek" dengan "garink" dalam kriteria jajak pendapat tersebut?

Komentar