Ketika membaca sebuah berita di lembaran "Kabar Jabar" koran Republika terbitan 26 Desember 2012 halaman 26, saya dihentikan oleh sepotong kata: rutilahu. Saya balik ke awal. Ternyata "rutilahu" itu akronim dari rumah tidak layak huni.
Dalam pemakaian bahasa Indonesia, termasuk bahasa Indonesia ragam ilmiah, sering dijumpai penyimpangan dari kaidah yang berlaku sehingga memengaruhi kejelasan pesan yang disampaikan. Penyimpangan/kesalahan umum dalam berbahasa Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai berikut. selengkapnya... about Kesalahan Berbahasa
Dirjen Ditjen Bina Produksi Departemen pernah menembuskan sepucuk surat kepada Kepala Lembaga Bahasa Indonesia. Isinya berhubungan dengan penggunaan istilah "lokal" (yang dinilai bercitra kurang positif atau inferior) untuk memaknai produk buah-buahan hasil kebun Tanah Air sendiri. selengkapnya... about Bahasa Lokal Kita yang Direndahkan
Seorang mahasiswa di Semarang yang tidak mau disebut namanya, menanyakan bedanya rasa hormat dan rasa santun. Tingkat tutur atau "speech level" dalam masyarakat tutur Jawa, digunakan untuk menyampaikan rasa hormat ataukah rasa santun? Hadirnya bahasa ragam tutur yang sepertinya sekarang lebih banyak berkembang dan lebih banyak diminati daripada bahasa baku, harus dipahami sebagai fenomena bahasa yang bagaimana? selengkapnya... about Ragam Tutur dan Kesantunan
Bahasa menentukan otoritas intelektualitas saat Indonesia menapaki abad ke-20. Kartini memilih bahasa Belanda untuk memasuki pengembaraan intelektual, mencari dan menemukan keajaiban-keajaiban modernitas. Bahasa Belanda menjadi berkah, membentuk identitas dan kehendak menjadi intelektual. Buku-buku berbahasa Belanda ibarat bacaan keramat. Kartini memang perempuan Jawa, hidup di Jawa, dan bersama orang-orang Jawa. selengkapnya... about Bahasa dan Kaum Intelektual
Perhatikan judul artikel yang ditayangkan di situs daring sebuah grup media nasional. "Andiren: Kenal ataupun Nggak, Penilaian tentang Mike Sama Rata". Selintas tak ada yang aneh. Akan tetapi, kalau ditelusuri lebih lanjut, ternyata ada kesalahan di judul tersebut. selengkapnya... about "Atau" Bukan Sinonim dari "Ataupun"
Alkisah, Raja Salomo dihadapkan pada suatu perkara yang rumit. Seorang bayi sedang diperebutkan dua orang ibu. Mereka masing-masing mengaku sebagai ibu kandung bayi tersebut dan oleh karena itu berhak atasnya. Hakim-hakim seluruh negeri sudah angkat tangan dan kehilangan pegangan dalam memberikan keputusan. Maklum saja, saat itu belum ada teknologi uji DNA. selengkapnya... about Adil Tidak Selalu Bijaksana
Sekretaris Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Cabang Yogyakarta, baru-baru ini menyatakan bahwa hanya 5 persen dari semua perusahaan penerbitan di Yogyakarta, yang menerbitkan buku-buku sastra, karena para penerbit menganggap buku sastra itu "berat" -- baik materi dan bahasanya, sehingga kurang laku di pasaran (Kompas, 6 Oktober 2010, Halaman 12). Karena anggapan tersebut, maka para penerbit kurang begitu berminat menerbitkan buku-buku sastra. selengkapnya... about Sastra Itu "Berat"
Jakarta (ANTARA News) - Atlet ski es yang andal terbiasa bermanuver dalam kelokan sulit dan berbahaya. Karena andal, sang atlet meluncur dengan aman dan gemulai. Namun sehandal apa pun, sesekali dia pernah tergelincir dalam aksinya. Ibarat kata pepatah: sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Begitu juga pengalaman wartawan atau mereka yang bergerak di dunia olah kata. Mereka sesekali tergelincir dalam sintaksis atau tata kata. selengkapnya... about Tergelincir dalam Sintaksis
Selamat Merayakan Kenaikan Tuhan Yesus dan Pentakosta 2024
'Di rumah Bapa-Ku ada banyak tempat tinggal; jika tidak demikian, Aku tentu sudah mengatakannya kepadamu karena Aku pergi untuk menyediakan sebuah tempat bagimu.'